Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Pahaga Island Cottage And Resort
"Queeneira, awas!"
"Ap-
Dugh!
Tepat ketika Gavriel memanggil dan berhenti di belakang dengan tangan terulur di depan dahi Queeneira, sebuah benturan terdengar dengan Queeneira yang memejamkan matanya, kaget.
Sedangkan di belakangnya Gavriel mengeryit, ketika sakit dirasakan tangannya untuk mencegah dahi Queeneira terbentur sebuah pohon besar di depannya saat ini.
Ya … Queeneira yang jalan menunduk dengan hati kesal dan mulut mendumel, sama sekali tidak melihat apa yang ada di hadapannya. Sehingga pohon lebar dan tinggi menjulang pun hampir ditabraknya, jika saja tidak ada Gavriel yang sigap menggantikan posisinya.
Di belakang Queeneira, Gavriel menghembuskan napas lega karena mengetahui kesayangannya tidak kenapa-napa.
Ia tidak mau Queeneira lecet meskipun seujung kuku. Ia lebih rela jika ia yang sakit atau pun terluka, asal jangan Queeneira apalagi di depan matanya sendiri seperti saat ini.