Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Tempat penyekapan
Dirga dan lima orang yang saat ini berlari mencari dari gudang satu ke gudang lainnya yang ada di belakang, membuat mereka merasa banyak membuang waktu. Namun, di bangunan paling terakhir terlihat pintunya yang hancur dan mereka pun semakin berlari kencang.
"Sepertinya di sana. Kita harus cepat!" seru Dirga dengan perasaan tidak tenang.
Jantungnya bahkan sudah berdetak dengan nyeri yang semakin menjadi, seakan ada tangan tak kasat mata yang meremasnya. Ia punya feeling tidak bagus, yang mengancam bukan hanya satu anaknya namun keduanya.
Drap! Drap! Drap!
Derap kaki berlarian itu menemani mereka menuju gudang yang letaknya memang paling belakang. Langit bahkan sudah berubah menjadi ungu, menunjukan waktu sudah hampir subuh.
Sudah berapa jam mereka menghadapi musuh?