Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Gedung acara fashion years
Gavriel kini berdiri di depan seorang wanita, yang menatapnya dengan netra memicing dan juga tangan bersedekap dada.
Pose lucu baginya.
Beberapa saat lalu, saat ia duduk di kursi bersama tiga juri lainnya, ia mendapat pesan dari wanita yang kini berdiri di depannya. Pesan itu berisi ajakan untuk bertemu di dekat toilet, tempat bersembunyi, mengingat jika saat ini dirinya adalah seorang juri dan ia tidak ingin ada gosip aneh terdengar.
"Katakan, kenapa bisa kamu jadi juri? Kok tidak bilang-bilang sih?" tanya si wanita mencerca, menatapnya dengan netra berapi-api, murka.
Gavriel yang ditanya hanya menampilkan senyum kalem, kemudian menepuk sisi kepala wanita di depannya—kekasihnya lembut namun tetap saja wajah itu mencebil, kesal.
"Ck, jawab sayang. Kenapa aku sampai tidak tahu?" lanjut si wanita—kekasihnya—Queeneiranya yang menampik tangannya, kemudian kembali bersedekap dada.