Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Basecamp Gavriel
"Maafkan aku...."
Gavriel diam masih menunggu apa yang ingin dikatakan asisten yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri. Tangannya masih bersedekap dan tatapannya sendiri masih lurus, meskipun Aksa sama sekali tidak mengangkat pandangannya.
"Karena aku, hubungan Mas dan Mba hampir saja rusak. Karena aku, Mba juga melakukan sesuatu yang bisa saja melanggar hukum."
"Meskipun aku mencoba untuk membencinya saat mengingat perbuatannya, aku sama sekali tidak bisa mengalihkan diri dari air mata itu. Aku, dua kali menghianati Mas dengan mengasihaninya. Padahal, seharusnya aku meninggalkan dan membiarkannya tanpa perlu sedih dengan rasa aneh di hati."
"Aku kecewa dengan diriku sendiri. Padahal, aku sudah jumawa akan melindungi Mas dari kerikil yang menghalangi. Tapi, bagaimana mau melindungi, jika aku sendiri saja masih lemah dalam menilai seseorang?"