Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Pahaga Island Resort And Cottage
Gavriel mendengkus dalam hati, saat kekasihnya ini terus-terusan memintanya untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Padahal, saat ini ia sedang menikmati usapan sabagai bentuk rayuan dari kekasihnya.
Ia pun hanya bergumam sebagai jawabannya, enggan untuk menjawab dengan sebuah kalimat. Apalagi jawaban iya, yang artinya ia harus bersikap baik dengan laki-laki itu.
Nehi, tidak sudi, pikir Gavriel dengan dengkusan kesal berkali lipat.
"Hn."
"Jawab yang benar."
"Hn."
"Gavriel, jawab yang benar."
"Hn."
"Gav- ump…."
Kesal dengan paksaan merayu dari kekasihnya, Gavriel pun membungkam bibir yang dari tadi berceloteh itu dengan bibirnya. Ia mencium Queeneira dengan rasa gemas dan jengkel luar biasa, mencumbu bibir itu atas bawah tanpa ingat tempat.
Bodo amat, pikirnya.