Ji-a, dan Yeji akan melakukan kegiatan Yang sangat sibuk mulai hari ini. Dari mulai kuliah, kerja paruh waktu, dan komunitas. Mereka memutuskan untuk melakukan itu semua karena mereka adalah gadis dewasa yang selalu memiliki tujuan yang harus mereka dapatkan. Salah satunya yaitu kerja paruh waktu untuk memenuhi koleksi K-Pop yang mereka inginkan.
Ji-a dan Yeji sudah mendatangi toko pakaian tempat mereka berkerja nantinya, dan belum 1hari Ji-a berada ditoko tersebut, Ji-a bertemu dengan pria yang dia temui ditaman saat lari pagi bersama dengan Yeji.
Sewaktu dirumah, Ji-a bercerita dan meminta saran kepada Yeji karena Ji-a merasa ingin mengenal pria tersebut lebih dekat.
"Yeji, aku tadi melihat pria itu." Kata Ji-a semangat bercerita kepada Yeji.
"Pria yang mana?" Tanya Yeji kepada Ji-a.
"Kamu ingat pria yang waktu di taman bukan?" Ji-a mencoba meminta Yeji untuk mengingat.
"Ha? Aku tidak ingat." Jawab Yeji yang tidak pernah mengingat hal yang menurutnya tidak berhubungan dengannya.
"Haduucchh, kamu ini memang tidak pernah mengingatnya." Kata Ji-a sedikit kecewa.
"Ya maaf, hehehehehe." Jawab Yeji sambil tertawa.
"Dia tampan sekali, apakah dia seorang model?" Ji-a terus menanyakan kepada Yeji.
"Mana aku tahu. Ech, bukannya besok ada acara komunitas?" Yeji bertanya tiba-tiba.
"Oh iya, aku hampir lupa. Tapi kerja paruh waktu kita selesainya mepet sekali dengan acara komunitas, bagaimana?" Ji-a kembali bingung karena komunitas.
Saat seperti inilah seorang Kpopers dibuat kebingungan karena disatu sisi mereka ada acara komunitas, disisi lain mereka harus melakukan kegiatannya seharian dengan waktu yang sedikit berbenturan. Tetapi, karena mereka sangat menyukai K-Pop dan sangat suka dengan acara komunitas. Jadi menurut mereka, kondisi seperti apapun mereka akan tetap berusaha untuk datang ke acara komunitas tersebut.
Akhirnya, Ji-a dan Yeji tetap memutuskan untuk datang ke acara ulang tahun komunitas. Lalu Ji-a memberitahu Yuna yang menjadi panitia komunitas.
"Yeji, kita tetap datang setelah kita menyelesaikan kerja paruh waktu kita ya." Kata Ji-a.
"Kamu yakin?" Yeji bertanya lagi.
"Iya, bagaimana lagi? Apa kamu ingin melewatkan acara komunitas yang bisa membuatmu merasa lebih senang?" Ji-a bertanya kepada Yeji untuk lebih yakin.
"Bagaimana kalau kita undur kerja paruh waktu kita?" Yeji mencoba dispensasi waktu kerja.
"Hahaha, hari pertama kerja lebih baik jangan meminta apa-apa dulu!" Ji-a menyarankan lagi.
"Benar juga. Ya sudah kalau begitu kita pergi." Kata Yeji yang akhirnya menyetujui.
"Kalau begitu, aku akan menghubungi Yuna." Kata Ji-a.
"Malam-malam begini?" Tanya Yeji.
"Memang kenapa?" Ji-a bertanya juga.
"Apa tidak akan mengganggu waktunya?" Yeji terus memastikan seperti lebih melarang.
"Tidak akan. Sebentar ya." Kata Ji-a.
"Baiklah, aku ingin mengambil puding di kulkas, kamu mau?" Yeji menawarkan puding untuk Ji-a.
"Iya aku mau." Jawab Ji-a.
Ji-a kemudian menelepon Yuna di malam hari tanpa berfikir akan mengganggu waktu Yuna atau tidak.
"Halo, dengan Yuna disini." Jawab Yuna dengan sangat sopan.
"Benar dengan nona Yuna?" Ji-a menjawab dengan sopan juga.
"Hahahahah, kenapa kita menjadi formal sekali." Kata Yuna tertawa keras.
"Kamu sendiri yang mamulai. Hahahaha." Jawab Ji-a.
"Ada apa malam-malam menghubungiku?" Yuna langsung bertanya.
"Besok aku akan datang ke acara komunitas bersama dengan Yeji setelah kami pulang kerja." Kata Ji-a.
"Oh, oke. Nama kalian aku data sekarang agar aku tidak lupa." Kata Yuna.
"Kenapa harus di data?" Ji-a bertanya lagi.
"Akan ada souvenir dari kami nanti." Jawab Yuna dengan singkat.
"Oke baiklah." Kata Ji-a.
"Iya." Jawab Yuna juga.
"Sampai jumpa besok." kata Ji-a lagi.
"Sampai jumpa." Jawab Ji-a.
Obrolan mereka telah selesai saat itu juga. Ji-a memberitahukan kepada Yeji jika mereka besok bisa datang ke acara komunitas dan akan ada souvenir yang besok dibagikan untuk semua anggota komunitas.
"Akankah kita ganti pakaian dulu?" Ji-a bertanya tiba-tiba kepada Yeji.
"Makanlah puding milikmu dulu!" Yeji tidak menjawab justru mengalihkan obrolan.
"Aahhh, Yeji kenapa mengabaikanku?" Tanya Ji-a sedikit kesal.
"Hahaha, iya iya." Jawab Yeji dengan tertawa melihat wajah Ji-a.
"Hah, senang sekali kamu melihat wajahku sebal." Kata Ji-a terus menggerutu.
"Bagaimana, apa yang kamu tanyakan tadi?" Yeji kembali bertanya.
"Besok kita bawa baju ganti atau tidak?" Tanya Ji-a seperti meminta saran.
"Ah, bawa juga tidak apa-apa." jawab Yeji.
"Oke deh, aku akan memilih pakaian terlebih dahulu malam ini." Kata Ji-a.
"Hadeeccchh, sudah kuduga." Kata Yeji menghela nafas sebentar.
"Kenapa kamu?" Ji-a bertanya kepada Yeji.
"Aku yakin pasti setelah ini kamu akan memotret baju yang akan kamu pakai besok di acara komunitas. "Kata Ji-a sedikit mengejek.
"Yeji, jangan begitu!" Ji-a semakin malu dengan kebiasaannya itu.
"Hahah, kamu malu ya." Kata Yeji semakin mengejek Ji-a.
"Iya, sudah ah." Kata Ji-a tetap akan memotret pakaian yang akan dia pakai saat acara komunitas.
Ji-apun mengambil pakaian miliknya dan memperlihatkan kepada Yeji untuk meminta saran mana Yang bagus untuk Ji-a kenakan di acara komunitas.
Ji-a sibuk sendiri, dan Yeji melihat tingkah Ji-a saja yang selalu sibuk setiap ada acara dalam komunitas.
"Yeji, diantara pakaian ini mana yang bagus untuk besok?" Ji-a bertanya kepada Yeji.
"Yang simple saja!" Yeji hanya menyarankan.
"OK, baiklah." Jawab Ji-a menuruti kata Yeji.
Yeji yang sudah tidak melakukan apapun dirumah, dia hanya menonton YouTube konser K-Pop yang dia sukai. Setiap malam, Yeji sering sekali melihatnya hanya untuk menghibur diri saja dan untuk sekedar cuci mata saja melihat artis-artis yang berasal dari Korea.
"Wuaahh, tampan sekali dia. Kereenn." Yeji terus berkata seperti itu saat setiap kali menonton konser K-Pop walaupun hanya lewat YouTube.
"Kamu kenapa Yeji?" Ji-a bertanya Karena terkejut melihat Yeji tiba-tiba seperti itu.
"Hahahah, ini lho. Kenapa mereka bisa tampan seperti itu, membuatku pingsan jadinya." Jawab Yeji sambil memperlihatkan kepads Ji-a apa yang dia tonton.
"Ah, iya. Wajah mereka mulus sekali, tapi tidak semulus perjalanan karir kita." Kata Ji-a.
"Hahahah, iya benar sekali." Kata Yeji sambil tertawa.
"Kapan kita bisa menonton mereka secara langsung?" Ji-a berkata seperti berharap.
"Sabar dulu, ada waktunya kita bisa melihat mereka dan bertemu dengan mereka." Kata Yeji yang lebih optimis daripada Ji-a.
"Harus bisa." Kata Ji-a.
"Aku mau nonton lagi ah." Kata Yeji yang sedang menikmati istirahatnya dirumah.
"Yeji, kamu tidak mempersiapkan untuk kuliah besok?" Tanya Ji-a yang melihat Yeji masih bersantai.
"Nanti dulu saja," Jawab Yeji dengan santai.
Setelah beberapa menit Yeji menonton K-Pop, Yeji kemudian masuk ke dalam kamar dan mempersiapkan untuk kuliah besok pagi.
Ji-a pun juga masuk ke dalam kamar untuk mempersiapkan kuliah besok juga.
Karena sudah malam, akhirnya Yeji mematikan lampu ruang tamu, ruang tv, dan dapur. Rumahpun terlihat hening setelah Ji-a dan Yeji tidur.