Pagi hari yang sangat cerah, rumah Ji-a dan Yeji terlihat sudah menyala lampunya,bunga-bunga milik Ji-a terlihat sangat segar dan bermekaran dimana-mana.
Banyak aktifitas hari ini yang harus Ji-a dan Yeji lakukan, jadi Ji-a dan Yeji akan menghirup udara segar untuk mengawali hari mereka. Pagi hari ini, Ji-a dan Yeji ada jam kuliah dijam yang sama tetapi beda ruang kelas.
Seperti biasa, Yeji membuatkan sarapan untuk Ji-a sekalian.
"Ji-a, pagi ini mau sarapan apa?" Yeji meminta Ji-a untuk memilih menu.
"Aku mau mie instan saja." Jawab Ji-a.
"Oke, akan aku buatkan. Mau pakai telor atau tidak usah?" Yeji bertanya lagi sembari menghidupkan kompor.
"Boleh, cabai yang banyak akan lebih enak." Kata Ji-a yang sangat suka pedas.
"Baiklah, ditunggu sebentar!" Yeji menyuruh Ji-a menunggu dimeja makan.
Ji-a duduk didekat meja makan sambil melihat Yeji yang sedang membuatkannya mie instan untuk sarapan. Sembari menunggu, Ji-a mengajak ngobrol Yeji juga agar dia tidak bosan.
"Yeji," Ji-a mulai membuka obrolan.
"Ya?" Jawab Yeji yang tetap fokus pada kompor didepannya.
"Usiamu sekarang berapa?" Ji-a tiba-tiba menanyakan usia.
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Yeji sedikit terkejut.
"Kalau boleh tau, usiamu sekarang berapa?" Tanya Ji-a mengulanginya lagi.
"25tahun, kenapa?" Yeji juga bertanya.
"Selama tinggal bersama, Aku tidak pernah melihatmu berkencan. Kenapa?" ji-a tiba-tiba menanyakan tentang hal yang pribadi kepada Yeji.
"Ah, tidak apa-apa." Yeji hanya menjawab dengan tersenyum.
"Apa kamu tidak ingin berkencan?" Tanya Ji-a lagi.
"Telor kamu mau yang matang atau setengah matang?" Yeji memgalihkan obrolan sebentar.
"Matang saja lebih enak sepertinya." Jawab Ji-a.
Ji-a kembali melanjutkan pertanyaan yang belum dijawab oleh Yeji.
"Yeji, kenapa?" Ji-a terus bertanya.
"Sendiri atau tidak, aku menikmatinya." Jawab Yeji.
"Apa tidak ada pria yang sekarang ini sedang dekat denganmu?" Tanya Ji-a.
Lalu masakan Yeji sudah selesai dan memberikannya kepada Ji-a yang berada didekat meja makan.
"Ini mie instan kamu sudah jadi, makanlah!" Suruh Yeji.
"Iya. Kalau kamu belum mau bercerita, Tidak apa-apa. Tetapi jika kamu butuh, kamu bisa bercerita denganku." Kata Ji-a sambil menyantap mie buatan Yeji.
Yeji yang mendengar Ji-a seperti ada untuk dirinya, Yejipun tersenyum kepada Ji-a.
Mereka berdua makan di meja makan tanpa ada satu katapun yang keluar dari mulut Yeji karena Yeji sedikit canggung setelah Ji-a membahas tentang pribadi Yeji.
Tetapi Ji-a tetap berusaha untuk membuat semua seperti biasa dan mereka berbincang seperti biasa.
"Wuaahh, ini enak sekali Yeji." Kata Ji-a memuji masakan Yeji.
"Terimakasih." Kata Yeji.
Setelah selesai sarapan, Yeji dan Ji-apun berangkat ke kampus bersama dengan naik bus seperti biasa.
Diperjalanan mereka naik bus, Ji-a dan Yeji saling berbincang dan bercanda selama perjalanan.
"Hari ini akan padat sekali kegiatan kita." Kata Ji-a.
"Iya, sangat padat. Dan hari ini adalah hari pertama kita untuk kerja paruh waktu." Kata Yeji juga.
"Aku sangat bersemangat sekali." Wajah Ji-a terlihat senang.
"Kamu terlihat sangat bersemangat sekali Ji-a." Yeji ikut senang dan bersemangat juga karena Ji-a bersemangat.
Sampainya di kampus, Ji-a langsung saja menuju ke ruanganya dan Yeji juga menuju keruangannya. Ji-a bertemu dengan teman lain yang sudah berada didalam kelas. Sedangkan Yeji yang lebih bersikap pendiam, dia hanya fokus dengan buku yang dia bawa saja. Tetapi terkadang ada juga teman lain yang mengajaknya mengobrol.
Ji-a lebih awal keluar kelas daripada Yeji, Lalu Ji-a menunggu Yeji di kantin kampus seperti biasa. Ji-a berjalan menuju ke kantin saat itu juga. Setelah sampai di kantin,Ji-a memesan minuman sebentar sekaligus menunggu sediri disana.
Beberapa menit kemudian, Yeji menghubungi Ji-a untuk pulang bersama.
"Halo, iya Yeji?" Jawab Ji-a setelah meminum segelas es teh.
"Dimana kamu?" Yeji bertanya.
"Di kantin, kemari saja!" Kata Ji-a seperti meminta Yeji untuk menemuinya.
"Iya, aku kesana sekarang." Jawab Yeji.
Yeji menutup handphonenya dan berjalan kearah kantin untuk menghampiri Ji-a. Akhirnya Yeji bertemu dengan Ji-a dikantin, lalu Yejipun duduk di meja yang sama dengan Ji-a.
"Kamu sudah disini saja Yeji." Kata Ji-a.
"Baru saja aku sampai." Jawab Yeji.
"Kamu mau pesan minum dulu?" Ji-a bertanya lagi.
"Tidak, langsung pulang saja." Jawab Yeji.
"Oke kalau begitu tunggu aku menghabiskan minumku sebentar!" Ji-a meminta menunggu sebentar.
Ji-a dan Yeji pulang kerumah dulu sebelum berangkat ketempat kerja karena mereka harus berganti pakaian dulu.
"Kenapa kamu ikut ganti pakaian juga?" Yeji bertanya karena kemarin Ji-a sudah berencana membawa pakaian ganti.
"Iya, yang pakaian untuk kerja beda lagi. Tapi didalam tas aku ada pakaian ganti untuk nanti acara komunitas." Jawab Ji-a.
"Oh, begitu." Kata Yeji dengan biasa saja.
"Aku tunggu diruang tamu saja ya." Kata Ji-a.
"Iya." Jawab Yeji.
Yeji berganti pakaian sebentar setelah itu mereka berdua pergi ke toko untuk menjalani kerja paruh waktu pertama kali.
"Selamat siang," Kata Ji-a saat masuk kedalam toko.
"Selamat siang,"Jawab bibi pemilik toko.
"Kami pegawai paruh waktu yang baru." kata Yeji memperkenalkn diri.
"Oh, iya. Kalian bisa mulai kerja sekarang dan untuk jam kerja kalian, menyesuaikan dengan jadwal kuliah kalian saja." Bibi menjelaskan.
"Baik, terimakasih." Kata Ji-a dan Yeji.
Mereka berdua mulai bekerja ditoko tersebut, Yeji dan Ji-a meletakkan tas mereka ke dalam loker yang sudah disediakan. Dan ditoko tersebut tidak hanya Yeji dan Ji-a saja yang bekerja, tetapi ada pegawai lainnya juga.
Yeji dan Ji-a mencoba ramah kepada setiap pelanggan yang datang dan selalu tersenyum kepada semua pelanggan.
Ji-a bertemu dengan pria itu lagi, pria yang berpapasan dengan Ji-a di taman beberapa hari yang lalu dan selalu sendirian.
Untuk kali ini, Ji-a mencoba untuk menyapanya seolah-olah melayani seorang pembeli.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ji-a kepada pria itu.
"Ha? Aku hanya lihat-lihat saja." Jawab pria tersebut.
Pria tersebut adalah Park jin-hyun, pria tampan yang berprofesi sebagai foto model.
Ji-a belum berani untuk berbicara banyak kepada Jin-hyun walaupun sebenarnya dia penasaran siapa sebenarnya Jin-hyun.
Sepulang Ji-a dan Yeji dari kerja, mereka akan pergi ke acara komunitas untuk bersenang-senang sejenak.
"Yeji, aku tadi bertemu dengan pria yang ada ditaman lagi." Kata Ji-a bercerita saat perjalanan ke acara komunitas.
"Wuaahh, sepertinya kalian berjodoh. Wkwkkw." Jawab Yeji dengan bercanda.
"Benarkah begitu?" Tanya Ji-a karena dalam hatinya mengiyakan dia berjodoh dengan pria itu.
"Hahah, ya aku tidak tahu." Kata Yeji lagi.
"Iiihhhhh, kamu ini menjengkelkan." Kata Ji-a sedikit cemberut.
"Ech, sudah sampai." Kata Yeji.
Ji-a dan Yeji kemudian masuk ke dalam ruangan bertemu dengan Lia dan Yuna, mereka saling menyapa dan bercanda juga bersenang-senang.
"Hai," Ji-a menyapa Lia dan Yuna.
"Hai,ayo acaranya sudah hampir selesai.kalian bawa ini untu dipanjang dirumah ya!" Yuna memberikan sebuah hiasan yang disediakan oleh panitia.
"Wuaah,terimakasih dan maaf kami terlambat." Kata Yeji.
"Tidak apa-apa."Jawab Lia.
Mereka sangat menikmati acara tersebut, dan termasuk Ji-a yang bisa mendapat beberapa pernak-pernik gratis sekaligus bisa berfoto untuk mengabadikan moment yang menurutnya luar biasa. Setelah itu, Yeji dan Ji-a berpamitan untuk pulang karen mereka sudah terlalu lelah menjalani kegiatan seharian.