Yeji sudah memutuskan untuk menjadi seorang kpopers, tetapi Yeji hanya bisa membeli pernak-perniknya saja. Karena untuk menonton konsernya, Yeji belum bisa dan harus mengeluarkan dana yang sangat besar. Dan hari ini, pesanan paket yang berisikan pernak-pernik kpopers yang kemarin sudah dipesan oleh Yeji dan Ji-a akan datang hari ini. Mereka sangat senang saat paketan mereka telah datang.
"Ting tong, ting tong. "Suara bel rumah berbunyi beberapa kali.
Yeji yang mendengarnya merasa kegirangan dan langsung saja menuju ke arah pintu.
"Iya, sebentar. "Jawab Yeji.
"Dengan kak Yeji benar? "Tanya pegawai paket.
"Iya benar saya sendiri. "Jawab Yeji.
"Ini ada paket untuk anda. "Kata pegawai paket lagi.
"Ah, terimakasih. "Yeji menerima paket tersebut.
"Mohon tanda tangan di sebelah sini! "Kata pegawai paket.
"Ok, baiklah. "Kata Yeji sambil tanda tangan.
Lalu Yeji membawa paketan tersebut masuk ke dalam rumah dan memberitahu Ji-a yang berada di kamar. Yejipun memanggil Ji-a.
"Ji-a,,, kamu dimana? "Teriak Yeji.
"Ya?ada apa? "Jawab Ji-a.
"Paketan kita sudah datang. "Kata Yeji.
"Benarkah? "Tanya Ji-a dari kamarnya.
"Iya benar, kemarilah! "Yeji menyuruh Ji-a untuk ke ruang TV.
"Aku kesana sebentar. "Kata Ji-a.
"Aku taruh di atas meja, aku akan menyiapkan makan dulu. "Kata Yeji.
"Bukankah ini giliranku yang masak? "Tanya Ji-a.
"Iyakah? "Tanya Yeji tanpa sadar.
"Iya yeji. "Jawab Ji-a.
"Ya sudah, kalau begitu cepatlah kemari! "Yeji menyuruh Ji-a ke ruangan TV.
"Ok ok. "Jawab Ji-a.
Akhirnya Ji-a keluar dari kamar dan menuju keruangan TV.lalu menghampiri Yeji yang asyik sedang membuka paketan yang baru saja diterimanya.
"Ah, kamu sudah membukanya? "Tanya Ji-a yang sudah berada di ruangan TV.
"Sudah,bagus-bagus semuanya. "Kata Yeji.
"Wuaaahh, keren sekali polaroid yang aku pesan. "Kata Ji-a sambil melihat polaroidnya.
"Sudah-sudah sana cepat! "Kata Yeji seperti terganggu.
"Apa? "Tanya Ji-a dengan wajah polos dan lupa.
"Katanya kamu yang giliran masak. "Kata Yeji dengan berwajah kesal tapi imut.
"Hahahahaha, maaf-maaf akun lupa. "Kata Ji-a langsung lari ke arah dapur.
Ji-a menuju ke dapur dan mempersiapkan makan untuknya sekaligus Yeji. Sedangkan Yeji sedang senang-senangnya melihat-lihat koleksi kpop yang baru saja dia beli dan berencana akan Yeji tempel di kamarnya sendiri karena Yeji sudah mulai suka dengan segala hal yang bertemakan kpop. Rencana Yeji akan menempel foto polaroid dan posternya. Lalu untuk hari selanjutnya Yeji sudah berencana untuk membeli sebuah album dari boy group yang Yeji suka. Ji-a yang melihatnya pun ikut senang.
"Yeji, kamu sepertinya senang sekali. "Kata Ji-a dari arah dapur.
"Iya, ini semua gara-gara kamu. "Jawab Yeji dari ruangan TV.
"Kenapa bisa aku? "Tanya Ji-a.
"Kamu kan meracuni aku dengan Kpop. "Jawab Yeji.
"Tapikan aku tidak menyuruhmu membeli pernak-pernik sebanyak itu.hahahaha. "Kata Ji-a dengan bercanda.
"Iya sih. "Kata Yeji.
"Berarti bukan salah aku dong? "Tanya Ji-a lagi.
"Ok ok, bukan karena kamu. "Kata Yeji.
"Kalau begitu, semua barang itu mau kamu letakkan dimana? "Tanya Ji-a sambil meneruskan memasak.
"Aku akan letakkan dikamar, untuk polaroid dan poster akan aku tempel di dinding kamar. "Kata Yeji.
"Yeji, makan dulu sini! "Kata Ji-a yang sedang menyiapkan makanan di atas meja.
"Ah, sudah? "Tanya Yeji.
"Kemarilah! "Ji-a menyuruh Yeji untuk segera makan.
"Baiklah. "Jawab Yeji.
Yejipun langsung ke dapur dan duduk didepan meja makan untuk makan bersama dengan Ji-a. Dan mereka membicarakan rencana tentang paket yang mereka pesan akan mereka apakan paket tersebut.
"Wuah, sepertinya enak makanan ini. "Kata Yeji.
"Sudah pasti, aku sangat jago memasak. "Kata Ji-a terlalu percaya diri.
"Benarkah? "Tanya Yeji yang tidak percaya dengan kata-kata Ji-a.
"Kenapa ekspresi wajahmu seperti tidak percaya? "Tanya Ji-a sedikit kesal.
"Aku percaya kok, sangat percaya. "Kata Yeji meyakinkan.
"Sudah ah, aku mau makan dulu. "Kata Ji-a.
"Aku juga. "Kata Yeji juga.
Ji-a menuangkan soup ke dalam mangkok miliknya.dan mencoba satu suap masakannya sendiri. Yejipun menuangkan juga untuk dirinya sendiri.
"Yeji, apa saja yang kemarin kamu pesan? "Tanya Ji-a tentang pernak-pernik kpop.
"Banyak, ada polaroid, aksesoris cincin,banner yang ada gambar mereka,lalu poster . "Jawab Yeji.
"Memangnya kamu sudah membeli perlengkapan untuk menghias kamar kamu? "Tanya Ji-a.
"Belum. "jawab Yeji sambil makan.
"Bagaimana kalau besok kita beli? "Ji-a menyarankan.
"Boleh. Tetapi, apa kamu tidak ada jam kuliah? "Tanya Yeji memastikan.
"Ada sih, tapi pagi. Jadi kita bisa pergi siang atau sore saja. "Kata Ji-a lebih menjelaskan.
"Ya sudah, besok siang saja kita pergi ke toko depan untuk membelinya. Kamu mau beli sekalian? "Tanya Yeji.
"Tidak terlalu banyak, karena barang yang aku pesan kebanyakan tidak ditempel. "Kata Ji-a.
"Lalu, kamarmu tidak akan kamu hias? "Tanya Yeji lagi.
"Sepertinya aku akan menghias meja kamarku dulu. "Jawab Ji-a.
"Oohh. "Kata Yeji.
"Ok, aku sudah selesai makan. Biar aku saja yang mencuci piringnya. "Kata Ji-a.
"Terimakasih Ji-a. "Kata Yeji dengan sangat manis.
"Sama-sama. "jawab Ji-a.
Setelah selesai makan, Yeji kembali ke ruangan TV untuk melihat koleksi pernak-pernik miliknya yang tadi berserakan diatas meja. Yeji membuka satu persatu kemasan yang membungkus paket tersebut. Setiap bungkusnya,Yeji selalu melihat terlebih dahulu barangnya dengan sangat lama.
Tak lama kemudian, Ji-a yang sudah selesai mencuci piring, dan membersihkan dapur. Ji-a langsung ikut Yeji duduk di depan TV dan membuka paket yang berisikan pernak-pernik miliknya. Pernak-pernik Ji-a tidak terlalu banyak karena Ji-a sedang mengatur keuangan dengan sangat hati-hati. Namun,Ji-a sangat senang bisa membeli pernak-pernik tersebut walaupun sedikit. Ji-a hanya membeli foto yang bisa dipajang diatas meja, lalu hiasan untuk meja yang berbentuk miniatur idolanya,dan buku note yang hanya diletakkan diatas meja. Sedangkan yang harus ditempel di dinding kamar hanya poster berwajah idolanya dengan berukuran sangat besar.
"Ji-a, ini milikmu. "Kata Yeji sambil memberikan sebuah poster berukuran besar.
"Terimakasih, ini sangat besar ukurannya. "kata Ji-a.
"Iya, itu besar sekali Ji-a. Apakah dinding kamarmu akan semuanya tertutup dengan poster itu? "Tanya Yeji.
"Tentu saja, hanya wajah dia yang nantinya akan aku lihat. Hahahahah. "Jawab Ji-a dengan bercanda.
"Hahahah, jangan berkhayal terlalu tinggi ya! "Kata Yeji.
"Kenapa?berkhayal itu sama dengan mimpi. Siapa tahu jadi kenyataan.wkwkwkw. "Kata Ji-a lagi.
"Ok baiklah, terserah kamu saja. "Kata Yeji menyerah.
"Punyamu sudah kamu buka semua? "Tanya Ji-a sambil membuka pernak-perniknya satu persatu.
"Sudah, sudah aku letakkan di dalam satu kotak dan nanti akan aku bawa ke kamar. "Kata Yeji.
"Besok kamu ada mata kuliah lagi? "Tanya Ji-a.
"Besok, sepertinya tidak ada.kenapa? "Jawab Yeji.
"Besok giliran kamu yang jaga meow dan memberinya makan ya! "Suruh Ji-a.
"Ah, tenang saja. Aku pasti tidak akan kemana-mana. "Kata Yeji yakin.
"Serius ya! "Ji-a memastikan.
"Iya. "Jawab Yeji lebih meyakinkan lagi.
"Lalu setelah ini kita mau apa? "Tanya Ji-a.
"Mmmm, "Yeji berfikir sebentar.
"Jangan terlalu lama berfikir. "Kata Ji-a.
"Beli jajanan lagi yuk! "Yeji mengajak Ji-a untuk membeli makanan penutup.
"Tidak ada yang lewat depan rumah. "Kata Ji-a.
"Tunggu saja, nanti pasti ada penjual kue lewat dan itu sangat enak. "Kata Yeji.
"Kenapa kamu bisa lebih tahu? "Tanya Ji-a merasa aneh.
"Tidak perlu merasa aneh seperti itu,penjual kue itukan juga lewat depan rumah aku. Jadi aku tau jam berapa dia akan lewat. "Kata Yeji.
"Tapikan ini bukan rumah kamu? "Ji-a masih bertanya.
"Jarak rumah kita tidak terlalu jauh Ji-a. "Jawab Yeji sangat gemas.
Merekapun membeli kue tersebut dan menikmatinya sambil menonton drama korea kesukaan Ji-a dan belum menjadi kesukaan Yeji.