Lian mengikuti arah yang ditunjuk oleh Diaz. Dia mengernyitkan dahi menatap Aluna
" Aku dan Cheva pernah melihat mereka di mall sebelumnya. Apakah dia itu saudaranya atau bukan? "Tanya Diaz lagi yang terus memperhatika Aluna bergandengan tangan dengan seorang pria
" Dia bukan saudaranya, mungkin dia itu, kekasihnya " Lian tersenyum tipis menatap Diaz, kemudian dia mengambil ponsel dan memotretnya
" Apa yang kamu lakukan? Kamu mau mengancam Aluna denga foto itu " Tanya Diaz heran
" Tidak, ini hanya untuk berjaga – jaga saja. Siapa tahu suatu hari nanti ini akan dibutuhkan " Lian tersenyum dingin mengatakannya
" Apa yang kamu rencanakan? Aku yakin kamu sudah memiliki rencana dengan melihat ini " Diaz dan Lian mulai keluar dari mobil dan berjalan menuju salah satu kafe