Waktu berlalu dengan cepat, setahun berlalu sejak pernikahan kyra dan dikta. Alya tak iri lagi pada teman-temannya yang punya ayah, Kyra belum bisa menerima dikta menjadi suaminya dan dikta masih berusaha membuat kyra menerima dirinya sebagai suami.
Disebuah klub malam yang terkenal banyak pengunjung yang datang, terdengar musik dan orang-orang menari sepuas mereka.
Disalah satu kursi terlihat rena dalam keadaan mabuk, ia sudah minum banyak. Kirana sedang menyiapkan makan malam untuk dirinya, ponselnya berdering yaitu dari rena. Ia menjawabnya.
"Call"
"Hallo" ucap kirana
"Maaf , pemilik ponsel ini tak sadarkan diri di klub kami" ucap seorang pria
"Tolong kirimkan alamat klubnya!" Ucap kirana
"Baik" ucap pria
Kirana menutup telponnya.
"Call end"
Kirana pergi bersama dengan rio, mereka mencari rena dan menemukan rena yang tak sadarkan diri. Mereka mendekat pada rena.
"Dia benar-benar bodoh" ucap rio
"Ini ke 22 kalinya rena seperti ini" ucap kirana
Rio membawa rena pergi dari sana sedangkan kirana membayar minuman rena.
Tak lama mereka berada di rumah kirana, rena terbaring di tempat tidur.
"Jaga dia! Aku pulang" ucap rio
"Iya. Terima kasih rio" ucap kirana
Rio pun pergi dari sana meninggalkan kirana dan rena.
Kirana mengirim pesan pada kyra.
"Datanglah kerumahku sekarang!" Isi pesan.
"Aku sudah tak tahu harus apa. Kenapa kau seperti ini? Sampai kapan aku harus melihat dirimu yang hancur seperti ini?" Ucap kirana menatap rena sendu.
Satu jam berlalu, kyra sampai di rumah kirana.
"Ada apa? Kenapa kau menyuruhku kesini?" Tanya kyra dengan nada cetus
"Ikut aku!" Ucap kirana singkat.
Kirana jalan, kyra mengikutinya. Mereka sampai di kamar, kyra terkejut melihat rena yang terbaring.
"Kenapa rena? Apa dia mabuk?" Tanya kyra
"Ini ke 22 kalinya dalam setahun terakhir ini. Dia selalu mabuk, selalu memanggil namamu dan selalu menangis" ucap kirana
"Kenapa? Kenapa dia seperti ini?" Tanya kyra sambil duduk di dekat rena.
"Menurutmu dia akan hidup normal setelah melepaskan orang yang ia cintai?" Tanya kirana
Kyra menatap dalam rena, kirana pergi dari sana meninggalkan rena dan kyra.
Kyra menatap dalam rena yang tak sadarkan diri, rena menangis. Kyra menghapus air mata rena yang membasahi wajah rena. Perlahan rena membuka matanya, ia melihat kyra samar-samar perlahan menjadi jelas.
"Sekarang aku bermimpi, aku tidak mau bangun dari tidur ini" ucap rena
Rena bangun, matanya berkaca-kaca dan penuh kerinduan pada kyra.
"Kenapa kamu seperti ini?" Tanya kyra menahan tangisnya
"Karna jika aku dalam keadaan seperti ini, kamu selalu ada disisiku. Kamu selalu ada tepat dihadapanku" ucap rena yang setengah sadar
"Kyra, apa yang harus aku lakukan? Aku sangat menderita dan begitu merindukanmu. Tidak bisakah kau kembali padaku?" Ucap rena menangis
Kyra hanya diam menahan tangis yang tak dapat ia tahan.
"Ini mimpi karna itu aku akan mengatakan banyak hal padamu. Kyra, jika waktu bisa aku putar kembali ke masalalu, aku akan membuat alya mengerti tentang hubungan kita agar kita tak dapat berpisah. Tapi sekarang terlambat, kamu menjadi milik orang lain. Kyra, aku begitu menderita sekarang, aku begitu merindukanmu." Ucap rena yang menangis
Kyra pun menangis, ia menyentuh wajah rena lembut.
"Kyra, tolong kembali padaku! Tolong buat aku seperti dulu lagi, sekarang hidupku sangat gelap bahkan bintang di langit tidak terlihat indah lagi. Kyra, apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ucap rena yang menangis dan menatap kyra dalam
Rena tidur di pangkuan kyra, ia memejamkan matanya.
"Aku mencintaimu" ucap rena yang perlahan tak sadar kembali
Kyra menyentuh kepala rena lembut, air matanya jatuh ke wajah rena.
Paginya, rena masih merasa pusing. Ia keluar kamar dan menghampiri kirana yang menyiapkan sarapan.
"Kirana?" Panggil rena
"Sampai kapan kau akan seperti ini?" Tanya kirana tanpa melihat rena
"Maaf. Semalam aku bermimpi ada kyra disampingku. Aku sangat bahagia" ucap rena tersenyum
"Itu bukan mimpi" ucap kirana
Kirana menoleh melihat rena yang menatapnya.
"Semalam bukan mimpi. Aku meminta kyra kesini untuk melihat dirimu" ucap kirana
"Kenapa kau melakukan itu?!" Tanya rena marah
"Karna aku sudah muak. Aku muak dan benci melihatmu yang terus mabuk dan menghancurkan dirimu. Jika kau ingin kyra bahagia, kau pun harus bahagia! Jangan seprti sekarang!" Ucap kirana marah dan terdengar putus asa
Rena hanya diam mendengar ucapan kirana itu.
Rena sampai konter, ia melihat kyra sudah menunggunya. Rena menghampiri kyra.
"Haruskah aku cerai dengan dikta?" Tanya kyra tiba-tiba
Rena terkejut mendengar ucapan kyra yang sungguh sungguh itu.
"Haruskah aku kembali padamu?"tanya kyra kembali
"Kyra,,,"ucap rena terpotong
"Semalam, aku melihat dirimu yang asing untukku. Terluka, hancur dan menderita. Jika kamu tidak bisa menangani semua ini, kenapa kamu melepaskanku? Kenapa kamu membiarkan dirimu menderita?" Tanya kyra
"Lupakan diriku yang semalam.! Aku janji itu yang terakhir jadi tetaplah bersama dikta dan bahagiakan alya!" Ucap rena tersenyum
"Bahkan sekarangpun yang kau fikirkan aku dan alya" ucap kyra
Kyra mendekat dan memeluk erat rena.
"Aku mencintaimu" ucap kyra
"Aku juga. Aku sangat mencintaimu, kyra" ucap rena terdengar begitu dalam.
Rena perlahan membalas pelukan kyra.
Kyra melepaskan peluknya, keduanya saling menatap dalam sesaat lalu kyra pergi dari sana.
"Sekarang kita benar-benar berakhir kyra. Berbahagialah! Aku pun akan berusaha untuk bahagia. Terima kasih sudah menghargai dan mencintaiku, terima kasih sudah menjadi bagian dari kenangan yang indah untukku. Cintaku ini akan terus berjalan dan mengalir meski tanpa memiliki dirimu" suara rena
Rena menangis lalu masuk ke konter.
Kyra sampai di taman, ia melihat dikta dan alya yang sedang bermain dengan bahagia.
"Dapatkah aku melupakanmu? Dapatkah aku mencintai orang itu, orang yang menjadi suamiku ? Aku tahu, sekarang yang aku jalani ini kehidupan yang seharusnya aku jalani tapi kenapa hatiku, cintaku tetap di tempat lain? Aku menerima cinta luarbiasa dari wanita tomboy yang bodoh, yang rela mengorbankan dan melakukan apapun untuk diriku cinta wanita tomboy yang membuat hati dan diriku lemah hingga jatuh padanya. Membuat diriku yang kesepian, yang sedih dan menderita menjadi bahagia dan indah untuk dijalani. Cinta wanita tomboy yang tak peduli pada kekurangan dan kelebihanku. Cinta wanita tomboy yang hanya ingin melihatku bahagia dan hidup penuh cinta. Aku akan memulai kehidupan normalku bersama suami dan putriku seperti yang dia inginkan. Aku akan menyimpan cinta sang wanita tomboy jauh dilubuk hatiku yang tak dapat digantikan oleh siapapun" suara kyra
Kyra pun bergabung bersama dikta dan alya, mereka bermain bersama.
"Keduanya sama-sama menyimpan kenangan dan cinta satu sama lain dalam hati yang paling dalam, yang tak dapat digantikan . Dimana ditempat yang hanya ada kisah cinta kyra dan rena. Dengan memiliki cinta satu sama lain , keduanya berusaha menjalani kehidupan masing-masing. Inilah akhir dari kisah terlarang rena dan kyra yang tak dapat diartikan dalam kata "cinta" suara rena
Rena dan kyra sama sama menoleh ke belakang seakan keduanya saling menatap satu sama lain.