Happy reading,
Sementara di tempat lain...
Sejak siang tadi hingga malam hari, seorang gadis berjalan tertatih menyusuri jalan sambil meringis menahan rasa sakit yang menyengat. Luka pada bahu dan telapak tangannya mengalami peradangan hingga bengkak.
Pemandangan kanan dan kirinya hanya terdapat hutan belantara, tidak ada satu pun kendaraan yang lewat agar ia bisa meminta bantuan. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, karena ia mengalami demam tetapi masih memaksakan diri untuk melangkah.
Rasa penyesalan menyusup ke dalam benaknya dan tidak tahu bahwa gadis itu lebih kejam daripada dirinya. Reina hanya ingin membalas dendam kepada Ritz, karena telah membuat kakeknya bangkrut sehingga sang kakek harus di larikan ke rumah sakit gara- gara tekanan darah tingginya kumat.
Wajahnya gadis itu pucat pasi karena kehilangan banyak darah, air mata terus mengalir membasahi kedua pipinya. Akhirnya ia memilih istirahat bersandar pada batang sebuah pohon persis di pinggir jalan raya.