Chereads / My promise / Chapter 13 - chapter 12

Chapter 13 - chapter 12

Happy reading,

Di koridor sebuah rumah sakit..

Bugh!

" Auw! Ah! " pekik Louise dengan keras. Ia memegang dahinya yang terbentur keras, dengan perlahan dia mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang bertabrakan dengan dirinya.

" Kamu!! " seru Louis tercekat saat tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang tidak ingin dia temui lagi.

" Sorry! " ucap Davi dingin, wajahnya datar tanpa ekspresi apapun. Setelah itu Davi hanya melengos dan memilih pergi meninggalkan Louis, Louis hanya bisa melongo melihat kelakuan pria itu.

" Dasar orang aneh! Ehh.. kenapa ya tuh orang? Kemarin main cium - cium aja sekarang cuek gitu.. Gak jelas tuh orang! " sembur Louis saking sewotnya,

" Aish! " ringis Louise masih sibuk mengusap- usap dahinya yang terasa sakit.

Louis langsung menuju keruangan daddynya berada, disana sudah ada Leo dan Livi yang menunggu.

" Bagaimana daddy, kak? " tanya Louisa

" Belum ada perkembangan Lou? Baru saja dokter memeriksa daddy, kata dokter barusan daddy mengalami kejang - kejang " jawab Livi serak, ia masih menangis dipelukkan Leo.

Dengan lembut ia mengusap punggung Livi. Sedangkan Louisa langsung terdiam merenung. Lambat laun tubuhnya mulai bergetar pelan, Livi langsung memeluk Louis dengan erat saat mendengar Louise terisak.

Setelah agak tenang Louis langsung berdiri dihadapan Leo, dia cukup sadar yang terpukul saat ini bukan dirinya saja. Ia sudah cukup sabar menanti untuk menemukan siapa dalang dibalik semua ini.

" Kirim aku ke Jepang kak! Serahkan Ritz padaku! " seru Louis tegas tak terbantahkan. Ia menatap Leo tajam dan serius terhadap ucapannya.

Cukup lama Leo membisu, tatapan dingin dan tajam bukan berasal dari Louis saja tapi Leo juga, kedua tangannya mengepal erat dan rahangnya mengetat keras. Selama ini ia cukup berhati - hati menjaga dua gadis kesayangannya ini. Tapi hari ini salah satu dari mereka meminta izinnya untuk mencari sendiri pria yang dikenal Ritz ini, pada akhirnya Leo hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" Jaga dirimu! Bila sesuatu terjadi batalkan misi, cepatlah kembali! " ucap Leo dengan  datar, kedua tangannya masih dalam keadaan mengepal. Berharap keputusan yang dia ambil kali ini tidak salah.

" Terima kasih " jawab Louise sambil menghela nafas lega lalu tersenyum kecil.

" Tapi Leo.. "

" Aku akan mengirimkan seorang yang bisa kamu handalkan selama berada disana " potong Leo cepat, lalu ia pun meninggalkan kedua gadis cantik tersebut.

" Terima kasih, kak " sahut Louise senang,

" Louise! " pekik Livi panik sekaligus khawatir.

" Aku cukup yakin dengan kemampuanku Livi!" sahut Louise sambil meninggalkan ruangan tersebut, tidak lupa ia mencium kening daddynya.

" miss u dad.. cepatlah bangun daddy! "

" Jaga daddy untukku, Livia " ucapnya sebelum menutup pintu ruangan tersebut,

" Pasti! " jawab Livia dengan yakin.

Louise bergegas kembali pulang kerumah karena ingin mempersiapkan segala sesuatu yang dia butuhkan saat berada di Jepang.

***

Flash back on,

1 minggu yang lalu..

" Saya benar - benar bersyukur kamu masih mau datang kemari dan menjadi donatur tetap panti asuhan ini. " ucap Bunda Lily yang sekarang menjadi kepala panti asuhan Robert House ini dengan tulus.

" Bunda tidak perlu sungkan, tujuan saya kesini selain menjadi donatur, saya ingin bunda memberikan saya data sebuah keluarga yang mengadopsi salah satu anak panti asuhan ini " jelas pria tersebut.

" Hm..  Sepertinya bunda tahu siapa yang kamu cari? " seru bunda Lily sambil tersenyum.

" Bisakah bunda menolong saya? " tanya pria itu dengan ekspresi datar menutupi rasa penasarannya.

" Ini melanggar peraturan dan perjanjian panti asuhan ini, bunda tidak bisa mengambil resiko yang nantinya akan merugikan panti " jawab bunda Lily dengan bijaksana.

" Bun.. " keluh pria itu sambil menghela nafas.

" Milly setiap tahun mengunjungi bunda " ungkap bunda Lily dengan sabar,

" Kapan biasanya dia datang? " tanya Nicky tidak menutupi rasa antusiasnya,

" Hari kamu diadopsi, tapi.. " jawab bunda Lily pelan.

" Tapi ?! Tapi apa bun?? " tanya Nicky semakin penasaran.

" Tapi sejak 5 tahun yang lalu, dia tidak pernah datang lagi. Bunda sendiri tidak tahu apa alasannya?! kamu sendiri kenapa baru datang menengok bunda? " ucap bunda sambil melotot kearah Nicky.

" Maaf bun, saya baru bisa kesini sekarang " celetuk Nicky sambil tersenyum malu.

" Dasar! Kalo ada maunya baru deh kesini.." ejek bunda Lily.

" Bunda.. Saya butuh informasi data tentang Milly, " pinta Nicky

" Maaf Nicky.. Bunda tidak bisa tidak profesional " jawab bunda tegas.

" Sepertinya saya harus pamit..  Kapan - kapan saya mampir lagi,  bunda juga jangan lupa hubungi saya kalau butuh sesuatu tentang masalah panti " seru Nicky sambil bangun dari kursinya lalu mencium punggung tangan bunda Lily.

" Terima kasih Nik, lain kali harus mampir..  Hati - hati di jalan,  salam juga buat ayah dan bunda kamu yaa " ungkap bunda Lily ramah. Nicky hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Setelah berada di dalam mobilnya ia langsung melajukan kendaraannya, meninggalkan halaman panti asuhan tersebut.

Namun tidak jauh dari panti itu, Nicky memarkirkan mobil kesayangannya. Ia sadar hari ini adalah hari dimana dia meninggalkan panti asuhan itu, dan entah kenapa ia sangat yakin bahwa seseorang itu akan datang.

4 jam kemudian...

Dia melihat sebuah mobil berhenti di depan gerbang panti asuhan Robert House. Beberapa menit kemudian, seorang wanita keluar dari mobil tersebut.

Dia!

Nicky terkejut saat melihat wajahnya.

Wanita itu berdiri cukup lama di depan gerbang, terlihat ekspresi wajahnya yang murung. Ada kerinduan yang terlintas dimatanya.

Saat ia melangkah masuk, Nicky keluar dari mobilnya dan berlari mengikuti wanita itu diam -diam. Ia ingin memastikan secara langsung siapa wanita itu.

Tok! Tok! Tok!

" sore bunda! " sapa wanita cantik ini setelah mengetuk pintu kantor kepala panti.

" Sore.. Milly! Ayo masuk nak " sahut bunda Lily sambil tersenyum ramah.

" Bagaimana kabarnya bun? " tanya Milly sopan.

" Baik Mill, kamu sendiri gimana? Kok baru kelihatan? " ucap bunda Lily sambil mengajak Milly duduk dikursi tamu yang ada diruangan itu.

" Milly juga baik, maaf bun.. Milly baru bisa datang sekarang " ungkap Milly dengan perasaan bersalah.

" Tidak apa - apa, bunda sudah senang kamu masih mau mampir kesini " seru bunda Lily sambil tersenyum menenangkan.

Diluar ruangan tersebut, tepatnya di depan pintu yang setengah terbuka.

Nicky mendengar semuanya dengan jelas.

" Jadi selama ini.. Kamu??!

Aku tak akan pernah lagi melepaskanmu! My mine.. "

Nicky mengetatkan rahangnya yang kokoh. Kedua tangannya mengepal dengan erat sampai memutih.

Ia membalikkan badannya, memilih berjalan menjauh meninggalkan ruangan tersebut. Sambil tersenyum misterius ia berbisik,

" miss u princes ..."

Flash back off

Loh kok davi malah pergi?? kenapa ya guys?

Dapatkah Louise menemukan Ritz di misi pertamanya?