Chereads / Datang lalu pergi / Chapter 2 - BAGIAN 2 : BAKU HANTAM

Chapter 2 - BAGIAN 2 : BAKU HANTAM

"kenapa dan kenapa? Aku terus bertanya sedemikian serupa kepada takdir yang mempermainkan"

🌺

Saat berada di dalam kamar. "Apaan sih tu cewe, udah gue anter tapi sifatnya bikin gue kesel" gumam Noval kesal. "Dahlah mending gue mandi". Noval pun masuk menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian.

Noval keluar dengan rambut yang sedikit basah. "Noval bantu mamah!" Teriak sang mama. "Iya bentar ma, Noval pake baju dulu" ujarnya, lantas ia memakai baju dan turun ke bawah. Tetapi tatapan ia tiba-tiba tertuju pada gelang yang tergeletak di atas meja. "Gelang yang di kasih Arin sahabat kecil gue" katanya, ia teringat akan masa-masa kecilnya dulu. "NOVAL LAMA AMAT KAMU" teriak mama lagi. "Iya sabar atuh ma, Noval lagi ngebayaing ini" geram Noval. "Ngebayangin apa kamu? Mau punya istri? Tante-tante? Janda" Blak-blakan sang mama. "Hm emang mama mau punya mantu janda? Tante-tante?" Goda Noval.

Terlihat mamanya terdiam.

"Yaudah Noval beresin dulu ya" mama hanya mengangguk. "Eh btw kakek dah di makamin?" Kata Noval sambil senyum-senyum, dan mamanya pun hanya mengangguk. 'lah kenapa mama diem' pikir Noval. Tapi di pikiran sang mama 'apa bener Noval mau nikahin janda? Apalagi tante-tante, jangan deh' itulah yang dipikir owlh sang mama. "Yaudah deh Noval beres-beres makanannya".

***

Malam tiba. "Ma Noval keluar ya" izin Noval. "Iya hati-hati kamu". Kini sudah jam 10 malam dan kota masih indah dengan lampu yang menghiasi jalan. Noval menuju basecamp tempat perkumpulan nya. "Hey bro" sapa Rio, teman Noval namun beda sekolah. "Hey men, gimana kabar Lo" ucap Noval basa-basi. "Ya yang Lo liat, gue baik- baik aja". "Eh mana si arka?" Tanya Noval yang heran, harusnya anak itu sudah berada di tempat tapi mengapa ia terlambat. "Bro, gue baru dapet kabar soal arka, arka di serang sama geng COBRA di jl. Anggrek 02" ucap salah satu temannya yang baru saja dapat kabar. "Jadi gimna val?".

"Kita berangkat!" Suruhnya dan teman-teman nya pun keluar Basecamp. Sementara di tempat yang lain. "Dimana temen Lo!" Teriak kesal seorang laki-laki. "JAWAB BEGO, MANA DIORANG SURUH NOVAL LAWAN GUE" teriaknya lagi. "Santai men, Lo itu cuma pecundang yang nyari gara-gara sama kita" jawab arka yang babak belur itu. "Dasar banyak bacot lu" arka pun di pukul habis-habisan sampai keluar lah darah dari kepalanya. "Bos anak DEADLY K udah Dateng" ucap salah satu orang di sana dengan buru-buru. Lelaki yang memukul arka pun lantas keluar dan melihat banyaknya orang-orang dengan menggunakan jaket yang sama dan motor yang berbunyi bising.

"Wah-wah rame juga nih, mana ketua lo Lo pada, maju" dan datanglah lelaki dari arah belakang berjalan menuju lelaki yang berucap tadi. "Lepasin temen gue Agra!" Perintah lelaki itu yang bukan lain adalah Noval. "Gue ga akan lepasin arka sebelum lu ngalahin gue" tantang agra kepada noval. "Jangan coba-coba lu tantang gue" dengan rahang mengeras Noval berucap seperti itu. "Dasar lemah, pengecut, Cemen l-" seketika Agra mendapat pukulan yang cukup bagus dari Noval. "Dasar pengecut,gue belum siapa Anji**" setelah mengucapkan itu mulailah pukul memukul, tinju meninju dari Agra dan Noval.

Beberapa menit kemudian, teman-teman yang menyaksikan Agra dan Noval berantem pun memisahkan mereka. "Lepas anjg" teriak Agra yang sudah penuh dengan luka lebam di tangan dan muka. "We santai bro, gue tinju lu pingsan nanti" sombong noval. "Nantang Lo" tiba-tiba Noval pun meninju muka Agra yang menyebabkan ia terjatuh tumbang. "Makan tuh Bogeman gue, Yo bawa arka pulang, ayok semuanya kita cabut" mereka pun pulang dengan menyisakan anak-anak TKB dan kaptennya. "Hebat juga lu val" kata salah satu temannya. "Iya dong, gue" bangga Noval.

***

Keesokan harinya.

"Noval kamu yakin mau sekolah dengan muka kaya gitu?" Khawatir sang mama. "Gapapa kok ma, jantan nih" Noval pun pergi menuju sekolahannya. Sesampainya ia di sekolah.

'lah kenapa gue berasa kaya arti' batin Noval. "Val, kira gue lu ga sekolah" kata seseorang dari arah belakang. "Ya kali gue gak sekolah, jantan nih bos" sesudahnya ia pun menuju kekelas. "Kenapa lu liat gue" heran Noval kepada salah satu perempuan yang melihat ia sedari tadi. "Apasih lu geer banget" kata perempuan itu yang tak lain adalah Syifa. "Gue cuma ngeliatin luka-luka di wajah lu aja, emang itu kenapa?" Kepo Syifa. "Abis ngebogem, kenapa mau lu obatin luka gue?" Seketika Syifa membawa noval keluar. "Apasih narik-narik, suka lu sama gue?" Protes Noval, Syifa  pun Terdiam. "Udah ikutin gue."

Berhentilah Syifa pada salah satu ruangan di sana. "UKS?" Bingung Noval. "Sini lu, jangan bergerak" ucapnya lalu memasuki ruangan itu. "Lu itu jangan sombong-sombong, gue tau lu kesakitan makanya gue bawa lu kesini" ceramah Syifa yang hanya di dengar oleh Noval. Mulai lah Syifa mengoleskan salep di luka  lebam Noval. "Akh,.. pelan-pelan masih basah ini" ujar Noval. "Ya kalo masih sakit kenapa lu ngeyel kesekolah?" Seketika Noval terdiam. "Udah diem aja".

***

"Syifaa tunggu guee" kata perempuan itu. "Iya ini, kenapa Alya?" Tanyanya. Kini mereka berdua tengah pergi menuju kantin. "Kenapa sih" tanyanya lagi. "Tadi gue liat lu bawa Noval ke UKS, pasti ada apa-apa ni lu sama Noval" kata Alya sembari senyum-senyum. "Apasih senyum-senyum, kesurupan lu?" Tanya syifa bercand. Tapi Alya bersih Kokok menanyakan hal yang menurut syifa tak penting itu. "Udah dong Alya, gue jelasin nih, gue cuma kasian doang sama dia udah kan, dah gue mau makan" setelah mengucapkan itu langkah syifa terhenti. "Kasian? Gue ga perlu di kasihani sama cewe macem Lo ini" kata lelaki itu sembari melemparkan plester di mulutnya lalu pergi tanpa pamit.

"Fa lu gapapa kan?" Sesal Alya karena sejak tadi ia tetap menanyakan itu. "Gapapa kok yaudah ayuk kita makan" tapi saat ingin makan, mereka terhenti karena ada sapaan  dari seseorang. "Hai, gue sama sodara gue boleh duduk disini?" Kata perempuan itu. Syifa pun mengiyakan kata perempuan itu, tanpa basa basi kedua perempuan itu duduk di samping syifa dan Alya. "Kenalin gue Lala, ini Lulu" ucapnya sembari mengulurkan tangannya. "Eh hai gue Alya, ini si Syifa, kita dari kelas 12 MIPA II" jawab Alya. "Iya? Kita dari MIPA I salam kenal ya". Dan mereka pun makan makanan yang di pesan tadi.

karena ke asikan tertawa, keempat perempuan itu sampai lupa jam masuk, akibatnya mereka terlambat masuk kelas. "yes untung belum ada guru" kata Lulu yang sedang mengintip lewat jendela. "Kita duluan yaa" setelahnya mereka berdua masuk. "Yah fa gimana nih, mana tu guru keliatan killer banget" pasrah alya, ia takut akan di hukum karena terlambat masuk. "Yaudah ikut gue aja". "Ekhm, pak maaf terlambat saya sama teman saya habis dari toilet" bohong Syifa dengan senyum manisnya. Sesaat guru itu melihat wajah syifa dan wajah Alya yang meyakinkan. "yaudah sana duduk" ucap guru itu tegas. "Makasih bapak".

"woy fa Gile lu" bisik Alya yang tak percaya akan temannya ini."Ya udah yang penting kita udah masuk" katanya

***

Bell pulang pun berbunyi..

"Huaa kesel bener, kenapa belum ada angkot, dah gue maen Instagram dulu" ia pun mengeluarkan handphone yang ia miliki. lalu berfose dan mempostingnya di sosial media. mata Arin tertuju pada salah satu akun. 'nvaltya?' batin Syifa, sangking keponya ia pun membuka itu akun. "Apaan nih, mono semua fotonya" kaget Syifa saat membuka foto-foto akun itu. "Udahlah gue nyari angkot di sana aja". Ia lantas berjalan menuju depan, berniat ingin mencari angkutan umum. Tapi tiba-tiba datang motor dari arah belakang dan mengambil tas milik Syifa.

"Eh woyy, jangan lari lu, TOLong, tolong, TOLONG" teriak Syifa kepada siapa pun disana. Tak ingin menyerah, ia terus menerus mengejar orang tersebut. Seketika muncul motor berwarna hitam dengan logo ular disana, "Kenapa" ucap seseorang di balik helm tersebut. "Tolong, tas gue di ambil sama orang itu" tunjuk Syifa ke arah orang itu lari. "Oke lu tunggu sini" kata nya dan meninggalkan Syifa menangis di situ. Beberapa menit kemudian, datang lelaki tadi dari arah yang di tunjuk Syifa. "Ini tas Lo?" Tunjuk tas itu. "Iyaa, terimakasih ya untung ada Lo" kata Syifa sambil nangis.

"Udah jangan nangis, cengeng amat Lo" canda lelaki di balik helm hitam itu. "Eh tunggu, Lo cewe yang di Instagram tadi? Iya itu elu" ujar lelaki itu antusian. Ia pun membuka helm yang ia kenakan, dan terlihat jelas rambut berwarna coklat, mata hazel, dengan wajah tegasnya yang di baluri lebam berwarna kehijauan. "Hai gue arka salam kenal" ulur tangannya. "Eh hai gue Syifa" balas Syifa kaku. "Lo jangan salpok sama luka gue ini" kata arka memerhatikan mata Syifa yang sedang melihat lukanya. "Lu mau pulang? Bareng aja" tawar arka. "Enggak usah" tolak Syifa (malu-malu tai ayam:v). "Gue tau kalau jam segini angkot udah pada ga ada" tebakan arka benar, karena sejak tadi ia belum menemukan satu angot yang lewat.

"Yakan gue bener, yaudah bareng aja, ga gue apa-apa in" ucapnya sekali lagi dengan yakin. "Hem yaudah deh, ga masalah kan? Nanti Lo ga seneng lagi" ragu Syifa. "Iya kan gue juga yang nawar" Syifa pun menaiki motor hitam itu. Saat di jalan arka mengajak Syifa mengobrol dengan perbincangan apapun yang arka omongi. "Udah di sini aja ka, makasih ya" motor arka berhenti di depan rumah dengan desain eropa. "Iya sama-sama, gue duluan fa" ucap arka lalu melajukan motornya menjauh.