"aku ingin tahu tentang dirimu dan siapa pemilik hatimu.."
🌺
Hari Minggu pun tiba, hari dimana Syifa bisa membantu Omanya. "Selamat pagi omaa" Sapa Syifa di dapur. "Udah bangun, kirain mau tidur sampe siang" canda Oma yang memang fakta. "Enggak lah Oma, Syifa kan mau bantu Oma" Syifa pun mendekat ke arah Oma. "Mau di bantu apa Oma?" Tanyanya. "Oma tau, pasti ini ada maunya yaa?" Tebak Oma yang curiga akan kelakuan Syifa pagi ini. "Hehehe, Oma tau aja. Syifa mau ke Gramedia, mau nyari buku" katanya sambil memotong wortel. "Yaudah Oma izinin" ucap oma dengan santai. "Yey makasih Oma, emang Oma yang paling the best" senang syifa sembari mencium pipi sang Oma.
Setelah membantu sang Oma, akhirnya Syifa kembali kedalam kamarnya. "Pake outfit apa ya" bingung Syifa. "Pake yang biasa aja lah, bingung mau yang mana" katanya. padahal baju yang ia punya hampir memenuhi lemari tersebut, tapi yang ia pakai yang itu-itu saja, dasar perempuan. "Dah beres" ia pun menghampiri Oma yang sedang menonton tv. "Omaa, Syifa berangkat yaa dadah" kata Syifa, lalu pergi menuju halte bus didekat rumahnya. Saat sudah sampai di halte, ia menunggu dengan para penumpang lainnya. "Lama juga nih busnya" katanya. Tiba-tiba datang lah seorang laki-laki dengan mengendarai sebuah motor, ia berhenti tepat di depan Syifa.
"Mau bareng?" Tanyanya. "Eh?" Karena Syifa terlihat bingung dengan lelaki di depannya, laki-laki itu pun membuka helm yang di pakai. "Mau bareng?" Tanya lelaki itu lagi. "Lu? Kirain siapa ka" ucapnya. Ternyata lelaki yang menawari Syifa tumpangan adalah arka.
"Daripada lu nunggu bus tapi gak dateng-dateng" ucapnya benar.
"Yaudah deh gue naek" lantas Syifa menaiki motor milik arka itu. Saat di jalan arka bertanya, "mau kemana ga?" Katanya.
"Gue mau ke Gramedia ka" jawab Syifa yang setia melihat ke arah jalan. Saat di jalan, mereka berhenti karena lampu merah menyala, terlihat ada dua anak kecil yang sedang mengemis-ngemis di jalan.
"Dek sini" ucap arka pada anak kecil itu. Kini penglihatan Syifa tertuju pada arka dan anak kecil itu. "Nih untuk kamu, uangnya bisa kamu beliin makanan sama temen kamu itu" ucap arka sembari memberikan uang sebanyak 50k.
Tanpa sadar Syifa tersenyum melihat pemandangan di depannya tapi senyuman itu sirna karena arka menancapkan gas motornya. "Anjim, kaget gue" katanya.
"Makanya jangan melamun, mikir apaan sih lu?" Kepo arka. " Kepo aja lu".
***
"Udah sampe, turun" kata arka yang menyuruh Syifa turun. "Iyaa ni turun" katanya sembari menuruni motor arka yang tinggi itu. Tapi karena ia memakai rok, jadi susah untuk menuruninya.
Sampai-sampai rok yang ia tersangkut dan Yap, Syifa terjatuh. "Aaa" ucap Syifa tapi ia tak merasakan sakit di punggung nya, ia pun membukakan matanya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah arka yang tampan itu dan dengan lengan arka di pinggang nya.
Mereka pun bertatap-tatapan cukup lama, hingga akhirnya arka memutuskan kontak mata dengan Syifa. "Eh maaf, tadi anu, rok gue nyangkut" ucap Syifa sembari bingung ingin berucap apa. "Iya, yaudah ayok masuk" ajak arka kepada syifa yang masih malu. "Eh lu ikut masuk?".
"Iya gue sekalian beli buku untuk Adek gue" jelasnya. Merekapun masuk kedalam, dan mencari-cari buku yang mereka inginkan. "Bagus ni cerita nya" kata Syifa lalu mengambil buku itu.
Lalu Syifa memilih-milih kembali buku yang menurut ia bagus. Setelah memilih-milih, mereka pun berjalan menuju kasir untuk membayar bukunya. "Cuma segitu fa?" Tanya arya yang melihat Syifa hanya membawa dua buku, beda dengan dirinya yang membawa empat buku sekaligus.
"Iya uang gue cukup segitu" jawab Syifa. Lalu mereka pergi dari situ. "Yaudahh kalo gitu gue duluan ya ka" ucap Syifa. Tapi langkah nya itu dihentikan karena tangan arka yang memegang tangan Syifa. "Tunggu, lu pulang sama gue, gue yang bawa lu kesini gue juga harus bawa lu pulang, itu tanggung jawab gue" ucap arka kepada syifa.
"Em yaudah deh, makasih yaa" ucap Syifa berterimakasih atas apa yang arka lakukan. "Iya, fa Temenin gue ke cafe yuk, gue mau duduk-duduk dulu" mereka pun pergi menuju Cafe terdekat. Sesampai nya mereka di sana, mereka lalu duduk dan memesan menu yang tersedia.
"Pesan aja gue yang bayar" kata arka sembari melihat menu itu. Syifa melihat ke arah arka. 'baik bener dah, apa dia tau ya gue lagi laper?' batin Syifa. "Gue persen kayak Lo aja dah" katanya. "Oh oke, mbak.." panggil arka.
"Iya mas, mau persen apa?" Tanya waitress itu. "Saya pesan Cheese fries dua, tenderloin steak dua, sama milk shake dua" waitress itu pun mencatat apa yang baru saja arka katakan.
"Baik, pesanan segera kami antar" katanya lalu pergi. "Banyak amat".
"Gapapa biar kenyang" jawab arka.
***
Sesudah selesai makan, arka mengantar Syifa untuk pulang. "Makasih ya ka, udah nganter gue beli buku, neraktir gue makan, terus nganter gue pulang" ucap Syifa di atas motor yang berjalan itu.
"Iya sans aja lah" jawab arka yang fokus terhadap jalan di depannya. "Udah di sini aja" Syifa turun dari atas motor arka dan berterimakasih sekali lagi atas semuanya. "Yaudah gue balik ya" ia pun melajukan motornya di atas kecepatan rata-rata.
***
esoknya
"Syifa bangun udah siang, nanti kamu telat" kata wanita paruh baya itu. "Emm" jawaban yang di panggil. "Ini udah jam setengah tujuh loh" ucapnya lagi.
Seketika mata syifa terbuka lebar-lebar.
"Apa jam setengah tujuh?!, Mampus gue telat" kata syifa dan langsung menuju kamar mandi. Sesudahnya ia lalu memakai seragam di hari itu dan menuju dapur tempat Oma nya berada.
"Kamu belum makan loh, Oma bawain bekal ya" Syifa mengangguk sembari menyiapkan sepatunya. "Oma Syifa berangkat".
***
"Mampus gue, gerbang udah di tutup" khawatir Syifa, pasalnya gerbang sekolah saat ini sudah di tutup. Terlihat beberapa anak laki-laki berseragam sama sepertinya tengah berdiri didepan gerbang itu.
"Maaf Bu saya telat" ucap syifa kepada guru yang mengawas itu. "Kamu Syifa dari kelas 12 MIPA II ya?" Tanya guru itu.
"Iya bu itu saya, ada apa ya?" Penasaran Syifa, tumben - tumbenan guru itu mengenalinya. "Kamu di panggil ke ruangan BK sekarang" kata guru itu yang membuatnya kaget.
"Hadeh apalagi ini" gumamnya. Terlihat juga olehnya, sosok lelaki yang ia kesali siapa lagi kalau bukan Noval. "Lah dia juga telat" Syifa melirik Noval yang sedang meliriknya juga.
Seketika tatapan mereka bertemu, dan di putus kan langsung oleh Syifa. "Baik Bu, permisi" Syifa pun melangkah masuk menuju ruangan BK. 'aduh ini gue ngapain di panggil' batin Syifa takut.
"Permisi Bu" ucap Syifa. "Ya, silahkan masuk" kata guru yang berada di dalam ruangan tersebut. Karena penasarannya Syifa bertanya. "Bu ada apa ya memanggil saya kemari"
Tanya syifa yang sudah panas dingin.
"Tadi ibu sudah mencari kamu ke kelas tapi kamu belum dateng, jadi ibu ingin menawarkan olimpiade IPA, karena ibu liat-liat kamu mendapatkan nilai tertinggi di pelajaran ini. Jadi ibu harap kamu mau mencoba olimpiade tersebut, bagaimana?" Jelas sang guru yang membuat Syifa terdiam sejenak.
"Iya Bu, saya mikir-mikir dulu. Oh ya Bu kalo boleh tau, yang ikut siapa aja ya?" Tanyanya, karena tak mungkin banyak dia yg ikut.
"Noval dan arka, kamu tau mereka kan!? Nah itu teman kamu nanti. Yasudah kamu sudah boleh pergi" kata guru itu dan meninggalkan Syifa yang masih duduk.
" HEH?! Sama Noval? Napa harus lah sama orang yang kaya gitu capek gue" ia pun keluar dari ruangan tersebut dan pergi menuju kelasnya.
***
"Woy fa, bengong aja lu aneh dah" teriak Alya yang membuat siapa saja menoleh. "Shut, gue lagi males" jelas Syifa singkat. "Ngapa sih ni bocah?" Sambil membujuk-bujuk Syifa untuk cerita.
"Iya-iya, jadi gue di suruh ikut olimpiade IPA bareng sama Noval dan arka. Dah kan he'em" Alya juga ikut kaget pasalnya ia tau kalo temannya ini tidak suka dengan adanya Noval.
"Ya mau gimana lagi, gue liat-liat juga lu suka sama pelajaran IPA, ikut aja lah sapa tau hadiahnya lumayan kan, kalo Noval jangan di urusin" nasihat Alya.
"Iya juga ya, yaudah lah gue ikut, temenin gw ke ruangan BK yak" Ucapnya. "Iya ayok capcus" mereka pun berjalan melewati setiap koridor sekolah untuk menuju ruangan BK.
***
"Udah kelar kan, dah yok mending kita susul Lulu and Lala terus pergi deh ke kantin, HAHAHA" ucap alya dengan ketawa besarnya.
"Yak lu kalo ketawa bisa ga kecil aja, semua orang liat ke kita anjim" Alya yang menyadarinya langsung berhenti tertawa.
"Eh iya juga jir gw jadi malu, kaborr" setelah mengucapkan itu Alya kabur meninggalkan Syifa yang masih terheran-heran akan sifat temannya itu.
"Stop, capek gue fa" keluh Alya yang merasa pinggang sakit. "Makanya jangan lari-lari, aneh" omel Syifa yang menggelengkan kepalanya. " Woy Lala, Lulu" kata Alya memanggil mereka berdua.
Lala dan Lulu melihat keluar dan ternyata yang memanggil adalah Alya. "Iya sebentar yak gue beresin buku dulu" sembari membereskan buku-buku yang masih ada di meja.
"Rajin amat sih morang, iri gw" gurau Alya yang melihat kerajinan dari teman-teman nya itu. "Udah, yuk ke kantin ketemu para cogan yekan" alya dan Lulu langsung berlari menuju kantin, sedangkan syifa dan lala hanya berjalan.