Sejak masuk ke dalam mobil Farhan, Kanzia terus saja terdiam. Ada rasa yang mengganjal di hatinya karena Farhan memperkenalkan dirinya sebagai kekasih kepada ibu kandung Reynand.
Oh, God! Tante Aina tidak mungkin tidak tahu tentangku, 'kan? Dia tak mungkin tak tahu tentang isi perjanjian kontrak itu, 'kan? Astaga! Apa yang akan dia pikirkan tentangku jika aku berpacaran dengan Kak Han tapi juga menjadi calon istri anaknya?
Kanzia terus bergumam dalam hatinya. Ia menggigit bibirnya sendiri dan memasang raut cemas pada wajahnya.
Tidak! Tidak! Ini sudah berakhir sejak aku mengacaukan acara makan malam itu. Dia tak mungkin menganggapku sebagai calon menantunya.
Kanzia menggelengkan kepalanya menyangkal semua pemikiran yang melintas di benaknya. Farhan yang sedang mengemudi melirik Kanzia. Seketika keningnya mengerut melirik wanita yang ia cintai menunjukkan berbagai ekspresi aneh dalam waktu singkat.