Reynand seketika menoleh, mencari-cari sumber suara. Pandangannya membelalak sesaat kala melihat Ruby yang berjalan menghampirinya. Dengan senyuman yang sangat manis dia mendekat, menatapnya seolah Reynand adalah kekasihnya.
"Kay, aku akan menghubungimu lagi nanti," ujar Reynand kemudian mematikan panggilan telepon tanpa menunggu jawaban dari sang kekasih. Pandangan matanya kemudian mengarah pada wanita berambut gelombang dengan penampilan begitu feminin yang menghampirinya. "Ruby?" lirih Reynand.
"Akhirnya aku menemukanmu, Sayang. Makanan sudah siap dan Nenek menyuruhku mencarimu.
"Apa kau habis terbentur sesuatu? Mengapa kau memanggilku dengan sebutan itu? Ingat! Kita tidak pernah ada komitmen apapun, bahkan hingga saat ini. Kau hanya orang asing yang kebetulan hadir atas permintaan Nenekku!" tegas Reynand dengan air muka keberatan.