Kedatangan Gathan yang tiba-tiba membuat Farhan sedikit terkejut. Sesaat, ia melirik kantung makanan yang dibawa kakak kandung Kanzia, setelahnya menjawab pertanyaan Gathan.
"Hanya main saja, Gath."
"Main?" Kening pengusaha restoran sushi itu sontak mengernyit. Dia melihat ke arah lantai dan mendapati tiga pasang sepatu pria di sana. Kedua matanya membulat sakit terkejutnya. Ia tidak menyangka Kanzia akan membiarkan tiga orang pria memasuki apartemennya.
Tanpa bertanya lagi, air muka Gathan berubah jengkel. Ia angsung menerobos masuk ke dalam apartemen dan memanggil sang adik tidak sabar.
"Zi! Zia!"
Farhan berbalik. Dia mengembuskan napas berat. Merasa Kanzia akan mendapatkan masalah setelah ini.
Langkah Gathan terhenti. Ia melihat sosok adiknya di sofa ruang tamu. Kanzia yang masih duduk di sana tak kalah terkejut melihat kakak bungsunya itu datang. Bola mata lentiknya melebar sedikit.
"Kenapa Kakak ada di sini?"