Farhan mengeluarkan uang lima puluh ribuan di depan kasir. Ia membayar beberapa jenis eskrim yang dipilihnya bersama Kanzia. Kasir wanita itu meraih lembaran berwarna biru itu dan mengembalikannya dengan selembar uang berwarna ungu.
"Terima kasih," ujar Farhan lalu meraih plastik berlogo Indojuli itu. Pria itu menoleh ke sampingnya, "ayo, Zi!"
Kanzia mengangguk. Keduanya pun berjalan menuju lobi apartemen, lalu berhenti di depan lift.
"Apa kau sudah makan?" tanya Farhan.
"Belum. Aku baru pulang. Sheryl yang mengantarku tadi."
"Sheryl? Kau bertemu dengannya di rumah sakit?" Farhan sedikit terkejut. Namun belum sempat Kanzia menjawab, pintu lift itu terbuka. Mereka pun masuk ke dalamnya.
Di dalam lift yang sepi itu Kanzia dan Farhan sama-sama terdiam hingga tiba di lantai delapan apartemen. Keduanya melangkah keluar. Kanzia yang teringat akan pertanyaan Farhan lalu menjawabnya.
"Iya. Ayah Sheryl baru masuk ruang rawat kemarin."