Gathan yang sedari tadi hanya duduk diam, menyimak pembicaraan kakak sulung dan saudara kembarnya di ruang makan langsung bangkit berdiri. Seraya memainkan bibirnya yang terasa tidak nyaman ingin berkomentar sejak tadi, ia akhirnya membuka mulutnya.
"Aku bingung dengan Ayah. Mengapa sangat memaksakan orang itu masuk ke keluarga kita? Tidak ada bagusnya sama sekali hingga membuatku ingin mengutuknya jika ia ada di sini. Lalu mengenai Kak David … biarkan saja ia tidak menghadiri pertemuan konyol ini. Toh kita sudah sama-sama tahu siapa calon Kanzia. Ayah terlalu berlebihan dengan marah seperti ini karena ketidakhadirannya."
"Gathan, kau tidak boleh berkata seperti itu!" Jimmy memperingati, tapi Gathan tidak mengindahkannya. Ia kembali menambahkan ucapannya.
Kalau acaranya ditunda, aku akan keluar. Mulutku asam!" Gathan berbalik, hendak keluar dari ruang makan.
"Mau apa kau, Gath?!" seru Jimmy yang langsung membuat Gathan berhenti melangkah.