Reynand melebarkan bola matanya saat mendengar jawaban Kanzia. Ia memang seenaknya mengakui wanita itu adalah kekasihnya. Tentu saja Kanzia akan membantahnya. Namun, bantahan Kanzia tidak membuatnya patah arang. Pria itu sontak melepaskan genggaman tangannya, beralih merangkul leher Kanzia. Reynand lalu membekap mulut wanita itu.
Bola mata Kanzia bergerak ke kanan dan kiri, sementara mulutnya dibungkam paksa hingga tidak bisa berucap apa-apa. Reynand memperlihatkan cengiran rikuhnya di hadapan saudara tirinya dan Sheryl.
"Dia benar-benar kekasihku," katanya berusaha meyakinkan Baruna.
Ekor mata Baruna menajam curiga. "Jadi, yang mana yang benar?" Pria itu menunjuk keduanya bergantian, mencoba mencari jawaban.
Sementara, Sheryl hanya menaikkan sebelah alisnya. Seketika, wanita itu meragukan apa yang baru saja dikatakan oleh Reynand.