Ucapan Reynand yang tiba-tiba membuat semua yang duduk di meja makan beralih mengarahkan pandangannya pada pria tampan itu, tak terkecuali Kayla yang langsung menatap Reynand dengan pandangan berkaca-kaca. Ia sangat terkejut, tapi hanya diam dan tidak berkomentar.
"Loh, siapa bilang kami tidak akan makan? Ya 'kan, Kak Aina?" timpal Nova yang menatap sang kakak.
Aina mengangkat sedikit sudut bibirnya, mengangguk pelan, lalu menyahut dengan nada datar, "Ya, Nov. Aku pun ingin mencobanya."
"Tuh, benar 'kan, Kay? Kau tidak usah khawatir tidak ada yang mencobanya," kata Nova menghibur.
"Iya, Kak Kay. Aku juga sudah sempat mencobanya di dapur. Rasanya enak." Mishel menambahi.
Seketika Kayla menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Ya. Papa bilang, ini salah satu menu buatanku yang membuat ia ingin terus menambah saat makan."
"Oh, ya? Pantas saja enak." Mata Nova membulat tidak percaya, lalu ia melirik ibunya. Erika seketika melengos tidak peduli.
"He-em." Kayla kembali mengangguk.
