Setengah jam sebelum Reynand mengetahui ban mobilnya bocor ....
Reynand keluar dari kamar pas. Seperti biasa setelan jas buatan Farhan selalu cocok di tubuhnya. Ia terlihat tampan dengan tubuh tegap dan atletisnya.
Farhan berkacak pinggang seraya memandang sahabatnya. "Duh, setampan ini sayang sekali kalau terus menjomblo," sindir Farhan dengan cengirannya.
Reynand hanya tersenyum menahan tawa, lalu menjawab kalimat itu, "Jomblo itu pilihan, bukan nasib, Far."
"Tapi pilihan yang membuatnya memiliki nasib jomblo!" Farhan menjulurkan lidahnya tidak mau kalah.
Bibir Reynand menguncup, hanya mengangguk saja. Ia malas berdebat dengan Farhan malam ini. Reynand juga tidak ingin mengakui statusnya yang sudah memiliki kekasih, seperti ia lakukan pada Wisnu. Ia tidak ingin Farhan menertawakannya dan lantas menuduh ia tidak bersyukur sudah memiliki kekasih secantik Kayla. Cukup Wisnu saja yang menertawakan ia.