Semakin terang cahayanya, semakin gelap pula bayangan yang dihasilkannya. Begitulah umpama seorang Qiang Qin untuk kaisar Xu. Secara pribadi ia tidak menyukainya saat melihatnya saat kunjungannya ke kekaisaran Tianyi beberapa waktu yang lalu dengan alasan menjalin hubungan pertemanan, namun siapa sangka dirinya membawa begitu banyak mata-mata yang ditempatkan disetiap sudut kota, dan begitu banyak prajurit yang bersiaga di luar perbatasan seolah bersiap menyerang jika saja kaisar Tianyi yang masih muda dan terlihat tidak ada apa-apanya bagi kaisar Xu itu menolak hubungan itu. Untungnya kaisar Tianyi adalah orang yang cerdas dan pintar dalam berkata-kata sehingga pertemuan dan percakapan dianatara mereka berdua berjalan cukup damai walau sesekali menegangkan.
"Nona Qiang. Saya sudah mengirim pesan pada Yang Mulia"
"Apa jawaban Yang Mulia?"
"Beliau bilang bertahan"
"Bertahan?"