Debaran kencang memenuhi rongga dada Xing Yi saat Ling Zhi Xiang menggenggam tangannya, namun ia sendiri sadar jika detak jantungnya yang tengah berdetak sangat cepat itu bukan karena diriya terkejut, melainkan karena ada suatu oerasaan yang tiba-tiba merasukinya.
Sebuah perasaan yang tiba-tiba mengalir dan menutupi seluruh jantungnya, melapisi jiwanya bagai sebuah kabut yang menyelimuti seluruh hutan sehingga semuanya tidak dapat terlihat oleh mata.
Begitu pula dengan Xing Yi, ia menjadi buta dengan perasaannya sendiri, perasaan abstrak yang menutupinya itu tidak ia ketahui sama sekali. Itu mengalir dengan lembut namun juga terlalu kasar menyakitinya. Seperti perasaannya seolah ingin mengatakan sesuatu namun fikirannya tidak dapat mendengar apa yang dikatakan hatinya. Ia tidak mengenal Ling Zhi Xiang di kehidupan ini, namun jauh di lubuk hatinya yang terdalam ia dapat merasakannya jika ia telah mengenal sosok itu sangat lama.