...
Setelah sampai di tempat bernama tanah merah itu, Xing Yi hanya bisa terdiam terkejut. Ia tidak mungkin melupakan tempat itu. Tempat dirinya pernah dibuang dan diambil oleh Tianyi sebagai muridnya.
Tak ada yang lebih mengetahui tentang tanah merah itu kecuali dirinya dan Tianyi yang pernah melakukan penyegelan batu iblis untuk menutup retakan perbatasan dua alam.
Dibuang dalam keadaan semua meridiannya telah diputus dan semua seni bela dirinya yang telah dilatihnya hilang membuat Xing Yi benar-benar menjadi bagai sampah yang dimasukan ketempat pembakaran untuk dimusnahkan dalam mulut iblis.
Sejak menginjakan kakinya di tanah merah, Xing Yi masih dapat merasakan begitu banyak perasaan bercampur menjadi satu. Rasa trauma masihlah ia miliki, namun karena sudah memiliki kultivasi yang tinggi ia jadi dapat dengan mudah menekan rasa traumanya menjadi sebuah kekuatan untuk menekan kembali aura berat yang ada disana.