Pelukan mereka berlalu cukup lama, dan selama itu pula kesadaran Ling Zhi Xiang mulai kembali perlahan, sedangkan kesadaran Xing Yi justru perlahan-lahan menghilang. Kehangatan yang menyebar kini telah berubah rasanya menjadi sebuah titik dingin yang menyelimuti tubuh Ling Zhi Xiang, seolah mengajaknya untuk menjadi es abadi Bersama dengannya.
Ling Zhi Xiang masih merasakan kehilangan rasa hangat di tubuhnya yang perlahan-lahan meluap, bahkan air matanya mungkin kini sudah menjadi es dan membeku sehingga ia tidak dapat lagi meneteskannya seperti tetesan embun d pagi hari.
Tak hanya langit di dalam pembatas, namun seluruh langit sejauh yang dapat Ling Zhi Xiang pandang, warna kelabu menutupinya.
"Ge… Yi-Ge-ge?" panggil Ling Zhi Xiang.
Tangannya bergetar setelah ia melepaskan gagang pedang yang tertancap di dada Xing Yi yang sampai menembus tubuh bagian belakangnya. Ling Zhi Xiang menatap telapak tangannya yang dipenuhi caira berwarna merah pekat.