"Selamat pagi.."Likha masuk kedalam kamarnya yang memang sudah terbuka, ke empat sahabatnya sudah bersiap akan berangkat ke sekolah, Iren, Niken, Alicia dan Dina segera memeluk Likha saat mendengar suara teman dan sahabat yang mereka khawatirkan semalaman akhirnya kembali .
"Likha, kamu dari mana saja sayang? kami sangat khawatir, kamu baik-baik saja kan?" tanya semua sahabat Likha kepadanya. Likha tersenyum, hatinya menghangat karena semua temannya sangat baik kepadanya, mereka juga sangat mengkhawatirkannya.
"Alhamdulillah teman-teman, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit benjol di keningku ini, aku ganti baju sebentar dan kita harus segera berangkat ke kantin lalu ke sekolah. Aku harus segera menemui kak Ba'ih dan kak Riyanto, mereka pasti kebingungan karena aku tersesat kemarin." Likha sudah berganti seragam dengan sekejap mata, karena dia sudah mandi ditempat Azzam tadi, Likha juga menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sahabatnya. Likha tahu sahabatnya sangat mengkhawatirkannya.
"Hahaha... ceritamu lucu sekali Likha, aku geli banget dengernya. Padahal semalam kami tidak bisa tidur karena memikirkanmu, tetapi kejadian yang kamu alami sungguh konyol." Alicia tertawa sampai menangis mendengar cerita Likha. Kak Ida yang melihat Likha sudah kembali menghampiri Likha dan teman-temannya. Dia juga ikut mendengarkan cerita Likha sampai tertawa terbahak-bahak. Kemudian kak Ida segera pergi melapor kepada penanggung jawab asrama bahwa Likha sudah kembali dengan selamat. Kak Ida juga memberitahu kak Ba'ih dan Riyanto dan semua orang bernapas lega.
"Ayo kita masuk kelas! sudah hampir terlambat ini." Dina mengajak semuanya segera mesuk kedalam kelas mereka.
"Ayo... aku juga harus segera bertemu Keenand, tadi kak Ida bilang Keenand sangat mengkhawatirkanku." Likha kemudian segera menuju ke kelas mereka diikuti Iren, Niken , Dina dan Alicia. Saat Likha dan ke-empat sahabatnya muncul di kelas, Keenand langsung berlari menghampiri Likha dan memeluknya dengan erat, Likha dan ke-empat sahabatnya terkejut dengan sikap Keenand. Mereka segera menyadarkan Keenand kalau mereka sedang berada di kelas sekarang. Keenand melepaskan pelukannya dan meminta maaf pada Likha.
"Likha, aku minta maaf ya! kamu tahu? aku sangat mengkhawatirkanmu. Semalam aku dan Kak Ba'ih mencarimu hingga kebun karet yang luas itu kami jelajahi tetapi kami tidak menemukanmu. Kami sangat khawatir, syukurlah kamu kembali dengan selamat meskipun keningmu benjol segede bakso." Mendengar kata-kata keenand, Likha, Iren, Niken, Alicia dan Dina tertawa terbahak-bahak. Keenand juga memberitahu Likha kalau nanti dia yang akan menemaninya menemui seorang mahasiswa yang merupakan undangan khusus di acara pertandingan persahabatan yang akan dilaksanakan tiga hari lagi. Mahasiswa ini adalah mahasiswa teladan dengan prestasi yang luar biasa. Dia adalah seorang arsitek, pendaki gunung, aktivis, akademisi dan pembicara motivasi.
Namanya adalah Muhammad Abdullah Azzam, yang sengaja diundang untuk memberi motivasi kepada adik-adiknya di sekolah ini. Wajahnya terkenal sangat tampan, tetapi dia sangat arogan dan agak sombong. Dia jarang sekali mengobrol dengan teman-temannya. Selain hanya memiliki beberapa teman saja, dia juga sangat perfeksionis. Apalagi terhadap seorang wanita, dia selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh. Makanya Ba'ih meminta Keenand menemani Likha nanti. Mereka takut kejadian kemarin saat Likha tersesat terulang lagi.
"Oke, Keenand. Ayo sekarang kita duduk, pelajaran akan segera dimulai." Likha menarik tangan Keenand. Keduanya kemudian duduk dengan tenang mendengarkan sang guru menjelaskan kepada mereka semua tentang mata pelajaran hari ini.
Saat istirahat, Keenand langsung menarik tangan Likha menuju ruang kesehatan, Keenand langsung mengompres benjol di kening Likha dengan es batu yang tadi dibelinya dikantin, Keenand juga membelikan Likha makanan. Mereka berdua makan di ruang kesehatan.
"Terima kasih banyak ya Keen, kamu memang sahabat terbaikku. Meski kita belum lama kenal, kamu sangat perhatian padaku." Likha menggenggam tangan Keenand dengan erat saat mengucapkan terima kasih.
"Likha, aku sangat menyayangimu semenjak pertama kali bertemu denganmu. Entah mengapa, saat aku melihatmu aku ingin selalu melindungimu dan membuatmu tersenyum. Saat kita pulang sekolah aku merasakan hatiku kosong karena kamu tidak berada didekatku dan aku selalu menanti hari esok saat aku kembali bisa melihatmu, makanya saat mendengarmu hilang aku sangat khawatir. Aku sangat menyesal tidak dapat manemanimu saat itu, bahkan semalam aku sama sekali tidak bisa tidur karena memikirkanmu." Keenand sepertinya berkata jujur, karena Likha melihat lingkar hitam dibawah mata Keenand.
"Keen, terima kasih sekali lagi kamu sudah sangat perhatian padaku, tetapi kuharap rasa sayangmu padaku hanya sebatas sayang pada seorang sahabat ya Keen! Aku tidak mau kalau kamu dan aku nanti terlibat hubungan yang lain. Terutama hubungan percintaan. Aku juga menyayangimu Keen, tetapi sayangku kepadamu hanya sayang kepada sahabat." Mendengar kata-kata Likha, Keenand menjadi agak kecewa karena Keenand sebenarnya memang sudah jatuh cinta pada Likha.
"Tetapi kenapa aku tidak boleh mencintaimu Likha? aku benar-benar jatuh cinta padamu saat pertama kali aku melihatmu dan aku ingin selalu berada disisimu." Keenand mencoba meyakinkan Likha, tetapi gadis cantik itu tersenyum kepada Keenand.
"Keen, aku tidak mau kita saling menyakiti nantinya. Aku ingin hubungan kita tetap seperti ini selamanya. Kita saling menyayangi dan saling menjaga. Kita juga akan selalu bersama. Kamu tahu Keen? jarak antara cinta dan benci itu sangat tipis. Saat kita mencintai pasti kita akan bahagia, tetapi kita juga tidak bisa menjamin kita akan selamanya bahagia. Kita ini masih terlalu muda untuk menjalin sebuah hubungan cinta. Dan saat terjadi masalah,kita akan saling membenci,dan saat itu,diantara kita pasti akan saling menyakiti, aku tidak mau itu terjadi.
"Kamu mengerti kan Keen? aku juga sangat menyayangimu, tetapi aku tidak bisa mencintaimu karena aku takut kita akan saling menyakiti. Saat ini, biarlah hubungan kita tetap seperti ini. Aku akan menjadi sahabatmu, oke?" Likha dan Keenand saling terdiam, Keenand membenarkan pemikiran Likha. Dia akan menyayangi Likha sebagai sahabatnya. Setidaknya, Likha akan selalu berada disisinya saat ini. Kalau dia memaksa, Keenand takut Likha malah akan pergi menjauh.
"Baiklah Likha, aku akan mengikuti kemauanmu. Kelak kalau kita ditakdirkan berjodoh, kamu tidak boleh menolakku lagi ya!" Keenand memeluk Likha dan membelai kepalanya, Likha membalas pelukan Keenand dan segera melepaskannya. Mereka berada di ruang kesehatan sekarang, Likha takut ada yang melihat dan menjadi salah paham.
"Terima kasih sekali lagi ya Keen! ayo kita kembali ke kelas. Aku sudah baikan kok."Likha dan keenand segera kembali ke kelas mereka, Iren, Niken, Alicia dan Dina juga sudah kembali. Mereka mengobrol sebentar dan kemudian kembali ke bangkunya masing-masing saat guru yang mengajar mereka sudah datang.