"Likha, sebaiknya kamu menunggu Azzam kembali nak, biar suamimu yang mengantarmu, kasihan Keenand sampai ijin sekolah karena kamu memintanya menjemputnya." Keenand mengangguk membenarkan apa yang di katakan ibunya Azzam.
"Ibu, aku nggak mau membebani mas Azzam, dia harus membantu ayah dan aku mau pergi sekarang, kalau Keenand juga merasa aku mengganggunya biar Likha pergi sendiri saja bu, maafkan Likha tetapi Likha tidak bisa menahannya lebih lama lagi bu, aku sangat merindukan kedua orang tuaku." Likha berjalan dengan sangat pelan sambil memegangi perutnya, seharusnya Likha tidak boleh turun dari tempat tidurnya tetapi dia malah berdiri disini sekarang tanpa ibu Azzam dan Keenand bisa membujuk Likha yang kini malah sudah berjalan keluar dan menaiki taxi yang dipesan Keenand tadi.
Ibu yang sangat panik dan juga gemas dengan kekeraskepalaan menantunya menyuruh Keenand kemudian menemani Likha dan mengantarkannya kemana Likha pergi.