"Bagaimana Sayang? apakah kamu mau belajar duduk sekarang?' Likha menganggukkan kepalanya dan Azzam segera membantunya. Infus likha juga baru saja di lepas jadi kini dia sudah bisa bergerak dengan bebas.
"Aaakkkhhh, akhirnya aku bisa terbebas dari alat itu." Azzam mengerutkan keningnya karena tidak paham dengan apa yang di maksud oleh Likha.
"Alat apa, Sayang?" Likha menunjuk Alat yang di pasang di dalam kemaluannya untuk menampung air seninya karena dia belum boleh turun dari tempat tidur karena lukanya masih baru.
"Oh itu, aku juga sangat bahagia karena akhirnya semua kesulitan kita satu persatu terlewati. Aku benar-benar sangat bersyukur." Azzam memeluk istrinya dan mencium keningnya.
"Sayang, akan kita beri nama siapa ya anak kita? apakah kamu sama sekali belum memiliki pandangan?" Azzam menggelengkan kepalanya.