"Terima kasih, Mas. Tetapi wajar kok, aku kan istrimu. Aku akan marah kalau ada orang lain yang memperhatikanmu. Apalagi orang macam Ayu atau Joice, akan aku hajar mereka nanti." Azzam tertawa mendengar apa yang di katakan oleh Likha. Istrinya ini akan sangat manja saat bersamanya, tetapi akan sangat garang saat dia mengetahui kalau suaminya sedang di minati oleh wanita lain.
"Sayang, kalau seperti ini kamu sangat imut, tetapi kalau lagi dapat saingan, kamu begitu menakutkan. Tetapi Mas sangat menyukainya." Azzam tertawa melihat Likha begitu lucu saat mendengar kata saingan.
"Memang Mas, karena kita para wanita tidak selemah keong, kita juga menjadi sekeras batu jika ada yang mengusik kehidupan kita." Likha berbicara sambil merawat luka di kaki Azzam. Azzam sendiri sangat bahagia memiliki istri seperti Likha.
"Sayang, aku mencintaimu..." Azzam menatap Likha dengan tatapan penuh cinta, Likha sendiri tersipu saat Azzam menatapnya seperti ini.