Kafe Kafka

[THE COVER OF THE NOVEL ISN'T MINE IT IS CREATED AREKUSHISU_1 ] Adrian Cross was a man carved by war and hardened by loss. After watching his adoptive family brutally murdered, he tore through the world like a storm—until his revenge was complete… and so was his life. Then, he woke up again. In a new world. In someone else’s body. Now he is Franz Kafka, a mysterious transfer student in a world straight out of a cliché power-fantasy novel—complete with a chosen one, childhood-friend heroines, and divine systems. But Franz isn’t part of the story. He’s not even supposed to exist. What begins as a second chance spirals into something far stranger. Tasked by bickering gods to “protect the main cast” until an impending world-shifting event, Franz must play bodyguard, cleaner, and occasional executioner in the shadows of a story he doesn’t care about. But when a figure from his past appears—someone he thought he lost forever—the line between peace and bloodlust blurs once more. As Franz starts unraveling the world’s secrets, old rage bubbles up… and with it, a darker question

Amid a sea that swallows forgetfulness and a sky cracked with whispering truths, Asra Kafka was born upon an island of scars and hollow prayers, seeking answers that were never meant to be found. But after losing sight in one eye,and learning that some lies are heavier than silence,Asra must brave the waters of a world that never wished for his return. For in a world that denies him, it is not those who rise from the sea they fear, but those who walk upon it and breathe a blood that never forgets. — The cover was made using pics I found on Pinterest–I didn’t draw anything myself. — English isn’t my first language, so please be patient with me! If you spot any mistakes or have suggestions, feel free to drop a comment–I'd really appreciate the feedback.

Di sebuah kafe kecil yang hangat di tengah kota, dua jiwa tak sengaja bertemu — Leo, barista pendiam dengan masa lalu yang sulit, dan Ana, gadis periang yang menyimpan luka dalam diam. Setiap cangkir kopi menjadi saksi tumbuhnya perasaan mereka, hingga pada suatu senja yang basah oleh hujan, rahasia dan perpisahan tak terelakkan. Mampukah cinta mereka bertahan di antara jarak dan waktu? Atau justru hujan akan menjadi saksi terakhir dari kisah yang tak sempat diselesaikan?

"Death wasn't my plan-yet it hurled me into a game I created, now twisted beyond my grip." Ethan Carter should have died. Instead, he awakens in another world as Ethaniel Drake Arventis, the scorned son of a powerful duke. The name is unfamiliar. The world is not. Somehow, he's trapped within Ascension's Path, the game he once built. But something is wrong. Not bound by his script, the rules are broken. And the consequences of another life-filled with power, determination, and will-haunt him. As gods and monsters stir and reality begins to distort, Ethaniel must navigate deadly schemes, forgotten regions, and hidden truths.

Lavender Calantha 19 Tahun, gadis cantik dari keluarga miskin, bekerja keras sebagai pelayan kafe kecil demi membayar utang ayahnya yang terlilit rentenir. Ia lugu, tapi tangguh dan tidak mudah tunduk. Suatu hari, ia tanpa sengaja menyelamatkan seorang pria yang terluka parah di gang belakang kafe tempatnya bekerja. Yang tidak ia tahu, pria itu adalah Jayden Leone Cyrus, 29 Tahun— CEO muda dari sebuah perusahaan teknologi ternama, sekaligus pewaris tunggal kerajaan mafia bawah tanah paling berbahaya di Asia Tenggara. Jayden hidup di dua dunia: sebagai bos elegan dan tak tersentuh di siang hari, dan sebagai pemimpin mafia bertangan dingin di malam hari. Ia terkenal tak punya hati, tak percaya cinta, dan menyimpan trauma masa kecil kelam. Tapi untuk pertama kalinya, dia merasa... aman, saat bersama gadis itu.

In "Backrooms: No Exit," readers are thrust into a mysterious and surreal world where four strangers find themselves trapped in a seemingly endless labyrinthine structure known as the Backrooms. Johan, Marcel, Kafka, Geoffrey. As they navigate the eerie corridors and rooms of the Backrooms, the group encounters bizarre entities, unexplained phenomena, and inexplicable changes in their surroundings. Struggling to make sense of their situation and desperate to find a way out, tensions rise among the group as they grapple with fear, confusion, and a growing sense of foreboding. As they delve deeper into the mysteries of the Backrooms, they uncover fragments of their past lives and dark secrets that bind them together in ways they never imagined. Each character must confront their own inner demons and fears as they race against time to unravel the enigma of the Backrooms and escape before it consumes them completely. "Backrooms: No Exit" is a gripping tale of survival, self-discovery, and the boundaries of reality, where the line between dreams and nightmares blurs and the true nature of the Backrooms remains shrouded in uncertainty. Will the group find a way out, or are they doomed to wander its endless corridors forever?

Di depan sebuah kafe bergaya gothic yang remang-remang dan diterangi lentera tua, berdiri Luna, seorang barista muda dengan ekspresi tajam dan lengan terlipat. Di sampingnya, Vael, vampir berpenampilan rapi dalam setelan hitam klasik, tersenyum tipis sambil memegang secangkir kopi. Di latar belakang, siluet hantu kecil bermata bulat muncul di dekat jendela—menambah nuansa horor yang jenaka. Nuansa warna biru gelap berpadu dengan cahaya kuning hangat, menciptakan atmosfer misterius, romantis, dan sedikit absurd.

Raka selalu merasa hidupnya datar. Setiap hari, ia bangun, bekerja di kafe kecil di ujung jalan, dan kembali ke rumah kontrakan yang sempit. Tidak ada yang istimewa—hanya rutinitas. Tetapi di balik itu semua, ada satu impian yang selalu membara: menang besar. Dari dulu, Raka selalu mendengar cerita orang-orang yang mendapatkan keberuntungan melalui permainan slot online. Mereka bercerita tentang jackpot yang mengubah hidup, tentang kemenangan yang datang di saat yang tak terduga. Suatu malam, setelah shift terakhir di kafe, Raka menemukan dirinya di depan layar komputer, tak sengaja membuka situs Kotagg168, sebuah platform slot yang terkenal dengan hadiah besar dan mesin-mesin yang menjanjikan keberuntungan. "Apa salahnya mencoba?" pikir Raka, sambil mengklik link yang membawa dia ke halaman utama Kotagg168. Mata Raka berbinar saat melihat berbagai permainan slot dengan jackpot menggiurkan. Dia mengingat pesan ibunya yang selalu berkata, "Keberuntungan datang pada mereka yang berani mengambil risiko." Dengan sedikit uang yang tersisa dari gajinya, Raka memutuskan untuk mencoba peruntungan.

Di sebuah kafe kecil yang terletak di ujung kota, seorang pemuda bernama Ardi duduk termenung dengan layar ponsel di tangannya. Matanya terbaca penuh tekad, meskipun ada keraguan yang samar di balik sorot matanya. Ardi bukanlah seorang pemula dalam dunia perjudian online, namun hari itu ia merasa bahwa nasibnya mungkin akan berubah. Sebelumnya, ia hanya mengenal beberapa situs judi online, namun setelah mendengar banyak cerita tentang Kotagg168, ia memutuskan untuk mencoba peruntungan di sana. Situs tersebut menawarkan berbagai jenis permainan, terutama slot online yang terkenal dengan jackpot besar yang bisa mengubah hidup seseorang dalam sekejap. “Ini saatnya,” pikir Ardi, dengan sedikit gemetar. “Aku akan mencoba peruntungan di Kotagg168.” Setelah beberapa detik menimbang-nimbang, Ardi mendaftar dan membuat akun di Kotagg168. Ia memilih salah satu mesin slot yang terdaftar sebagai favorit banyak pemain. Dengan modal kecil, ia mulai memutar gulungan pertama.

Ini adalah Cerita dari seorang lelaki bernama Bagas Saputra, dimana ia tidak sengaja menemukan sihir yang seharusnya tidak ada, dia berusaha meyakini orang -orang namun semua itu sia-sia, setiap hari dia selalu khawatir, karena ini lah dunia fantasi bisa terjadi, banyak pilihan rumit yang mengharuskan bagas memilih pilihan yang tepat, dia mencoba bergaul dengan cara membuka kafe lalu mengajak mereka berpetualang, dan inilah kisah dari Bagas yang membuka komisi ke seluruh dunia!

Di kota yang tak pernah benar-benar tidur, ada sebuah kafe yang tak pernah benar-benar buka. Tidak ada papan nama, tidak ada Wi-Fi, dan tak ada menu tertempel di dinding. Tapi jika kau tersesat cukup dalam—dalam gang, dalam luka, atau dalam hidup—kau mungkin akan menemukannya. Spellbound Café tidak menjual kopi untuk sekadar melek. Ia menyuguhkan kenangan yang tak pernah ingin kau ingat, rasa yang membuatmu menangis, atau teh yang menyembunyikan seluruh trauma dalam satu tegukan. Raka tidak sedang mencari keajaiban. Ia hanya ingin tahu kenapa kakaknya meninggal—dan kenapa tidak ada satu pun orang yang tampak mengingat keberadaannya. Jawabannya bukan di laporan polisi. Tapi di dalam secangkir kopi yang rasanya seperti suara terakhir seseorang. Ini bukan cerita tentang menyelamatkan dunia. Ini cerita tentang membayar harga untuk rasa yang sudah lama hilang. Dan terkadang ... harga itu adalah dirimu sendiri.

Di dalam game daring Glory, Ye Xiu dikenal sebagai seorang pemain pro level tinggi. Namun, karena berbagai alasan, dia ditendang keluar dari timnya. Setelah meninggalkan arena profesional, dia mencari kerja disebuah kafe internet sebagai seorang manajer. Ketika Glory membuka peladennya yang ke sepuluh, dia yang memiliki sepuluh tahun pengalaman bermain sekali lagi melemparkan dirinya ke dalam permainan. Dengan membawa ingatan masa lalunya dan sebuah senjata buatan sendiri yang belum selesai, dia memulai kembalinya ke jalan menuju puncak! Setelah pertarungan dan tipu muslihat, siapa yang mengambil kejayaanku? Dalam ombang ambing angin dan hujan, mimpi-mimpiku akan tetap terlihat seakan mereka tidak pernah hancur. Dalam semua kemegahannya, jalan tidak akan pernah hilang. Didepan jutaan mata, disinilah tempat dimana aku kembali!

Lin Wang's life is an masterclass in office drudgery, culminating in his spectacularly unjust sacking for a Post-it note color crime. Yes, you read that right. Sacked by his boss and evicted by his nastily cheerleader-esque landlord (who delivers the news with the enthusiasm of a game show host), Lin's having a day. This is not just a bad day; this is a precursor to a tumble. But not to madness! To Hell! Where, incidentally, the break rooms are equally soul-draining, the bureaucracy is even Kafka-esque-er, and the office supply protocols? Don't even make Lin begin. This darkly comic tale follows Lin's journey into the office park hell, wherein he discovers Hell is not hellfire and brimstone but another version of Earth.with slightly worse coffee and a considerably more strict wardrobe.

Prologue: The Smoke of Existence What is a man but a brief flicker of consciousness in a world that never promised meaning? We come into this world screaming, unaware of the weight we inherit. Love greets us, but so does pain. And in the corner of every joyous moment, death waits not as a villain, but as a quiet observer. This book is not a guide, nor a scripture. It is not a collection of answers, but a collection of wounds, stitched with words. Each chapter is a room inside a house that was built without a blueprint each room filled with shadows, questions, and at times, a small window where light dares to enter. Marcus Aurelius whispered reason in a world of chaos. Nietzsche roared for the individual to rise amidst collapse. Kafka wept quietly in the absurd corners of the mind. I stand among them, not as their equal, but as their echo. This book is my echo.

Fallie Greville, a 26-year-old genius surgeon dubbed the “Doctor with God’s Hands,” has mastered the medical world with his unparalleled skill. Yet his heart lies in gaming, where he leads Phantom Studios as the visionary behind Dawn of the Phantom Dancer, a revolutionary open-world game. Joined by his core team—lead artist Clara Tormen, lead programmer Elena Kafka, and lead writer Sarah Vael—Fallie celebrates the game’s triumphant launch on April 5, 2025, as millions of players immerse themselves in its perilous world of demons, dragons, and political intrigue. But their joy turns to horror when a reckless driver triggers a gas station explosion, engulfing Fallie and his team in a fiery blaze that should have ended their lives. Instead, Fallie awakens in a never-ending misty forest, his body reverted to a 16-year-old version of himself, stark white hair and amethyst purple eyes marking his transformation. Beside him lie Clara, Elena, and Sarah, equally youthful and stripped bare, their nude forms a stark reminder of their vulnerability. They soon realize they’ve been thrust into the very world they created—Dawn of the Phantom Dancer—where the system they designed now governs their reality, issuing cryptic quests to guide their survival. Lost in the endless fog, far from any sign of civilization, they must navigate a realm teeming with monstrous threats and hidden dangers, their bond strained by Fallie’s overconfidence and the haunting memory of their fiery deaths. As they follow the system’s quests through the misty abyss, Fallie and his team must unravel the mystery of their transportation and find a way to survive—or risk being consumed by the world they brought to life.

This novel follows Kafka, a seventeen-year-old boy after losing the battle against himself, ends his life one rainy night. But death through courage did not grant him peace. Instead he wakes up in the body of a stranger. With no clues to his strange identity, Kafka is forced to navigate a world that no longer acknowledges his existence.

Mori calls her his doll. Dazai calls her his dog. Kitty is neither. She is something far worse—something they should have never created. They broke her, twisted her, made her theirs… but monsters don’t stay leashed forever. And when she bares her fangs, they will finally understand—some things are more dangerous when shattered. trigger warning: 1. Abuse 2. Manipulation 3. Gaslighting 4. Captivity 5. Kidnapping 6. Non-Con 7. Dub-Con 8. Torture 9. Cruelty 10. Power Imbalance 11. Coercion 12. Stockholm Syndrome (Subversion) 13. Psychological Breakdown 14. Trauma 15. Murder 16. Violence 17. Toxic Relationships 18. sexual exploition [Bungou Stray Dogs fanfiction everything is created by the genius mind of Kafka asagiri] I strictly do not promote anything written in this book and it's written only for pure entertainment. The events in this book are highly Toxic and one should seek for help if engaged in real life

kafka is a young boy who just start his University life. he love to read books and want a peaceful life but things got messy when he meet Ashley, a beautiful and alluring 'mean girl' who leaves her mark wherever she goes. She is an attention seeker, extremely assertive, popular, and deceptive, with the goal of having fun and seducing kafka. will kafka be able to save himself form Ashley.

Exiled: 6PM Langit senja berwarna oren keemasan membias di permukaan tingkap bangunan tinggi, memantulkan sinaran terakhir sebelum malam mengambil alih. Kuala Lumpur seperti biasa-sibuk, bising, dan dipenuhi manusia yang mengejar masa. Kei dan rakan-rakannya berada di sebuah kafe kecil di tepi jalan, bersembang kosong sambil menikmati angin petang. Rayze menyakat Elric seperti biasa, Alya mengeluh kecil melihat telatah mereka, sementara Kei hanya tersenyum nipis, menikmati saat-saat santai itu. Di seberang jalan, kota terus bergerak. Bunyi hon, suara manusia berbual, dan deruman enjin menyatu dalam simfoni kehidupan yang sudah menjadi kebiasaan. Seperti tiada apa yang akan berubah. Seperti segalanya akan kekal begini. Tetapi mereka semua silap. 6:00 PM. Detik itu tiba. 'Permainan itu' Bermula..

Rara, yang bosan dengan rutinitas hidupnya, secara tak terduga bertemu dengan Dito di sebuah kafe. Percakapan singkat mereka meninggalkan kesan mendalam. Tanpa diduga, mereka bertemu lagi, dan perasaan Rara mulai tumbuh. Namun, Rara terjebak dalam hubungan yang tidak jelas dengan Ardy, sementara Dito membawa angin segar yang membuatnya mulai mempertanyakan arah hidupnya. Apakah Dito akan mengubah segalanya, atau justru memperumit perasaannya?

Aku mungkin terlalu lama menyadari perasaanku yang semu. Namaku Jeon Jung Ki. Pria mengenaskan yang ditinggal kedua orang tuaku saat sedang bermain di taman dekat rumah saat usiaku duabelas tahun. Aku tinggal di rumah pamanku setelah kematian ibuku. Rumah asalku di Bu San. Lalu aku dikirim oleh pihak kepolisian untuk tinggal di rumah pamanku. Kakak dari ibuku. Hidup cukup dewasa di rumah pamanku, tidak tamat sarjana dan aku harus bekerja paruh waktu dikafe milik seseorang dengan menjadi barista pada akhirnya aku menjalin hubungan dengan seseorang. Pria dewasa dua tahun dariku. Sayangnya setelah aku mendapatkan kebahagiaanku sejenak dengan pria itu, namanya Kim Tae Woo. Pada akhirnya aku juga mendapatkan rasa sakit. Ditinggalkan dan ditinggalkan lagi. Aku harus percaya pada siapa, saat rumahku setelah pamanku adalah Kim Tae Woo? Pria itu memilih menikah dengan wanita pilihan ibunya, dan menjadikanku sebagai pacar keduanya. Sejak awal hubungan ini sudah salah, tapi aku sudah terlanjut mendapatkan rasa sakit.

Runa adalah seorang gadis desa yang begitu sederhana. Setelah lulus SMA, ia memutuskan bekerja demi menyambung biaya kuliah sekaligus biaya hidupnya. Dengan bekerja sampingan menjadi pelayan kafe, Runa tampak menjalani hari-harinya dengan suka cita. Hingga, ia pertemukan dengan seorang CEO tampan bernama Bima yang jatuh padanya pada pandangan pertama. Beberapa bulan berkenalan, mereka memutuskan menjalin hubungan pacaran. Akan tetapi, hubungan itu ditentang keras oleh pihak keluarga. Tapi dengan tekad Bima yang kuat, ia benar-benar menyannggupi untuk hubungan ke jenjang yang lebih serius. Yaitu, dengan melamar Runa sebagai calon istrinya. Pernikahan mereka pun di selenggarakan mewah. Dari kedua belah pihak tidak mempermasalahkan status keluarga Runa yang hanya keluarga biasa. Waktu terus berlalu, hubungan Bima dan Runa semakin dekat hingga melahirkan putri cantik bernama Hanna yang saat ini sedang menjalani masa kuliah. Akan tetapi, hubungan manis itu perlahan memudar karena nafsu binatang Papa mertuanya yang selalu berimajinasi anda tubuh molek istri dari putranya. Bahkan hubungan terlarang antara mereka terus berjalan tanpa sepengetuhan sang putra, yang tak lain adalah Bima sendiri.

Disuatu kafe dua wanita cantik sedang asik bercengkrama, namun hal itu tak berlangsung lama karena seorang remaja mengusik keduanya. "Tante... Kita ketemu lagi.." (tersenyum lebar) "Eh,! Siapa??" "Kamu ngapain ?!" "Tante aku minta tolong dong!" "Apa?" "Tolong, bayarin minuman aku ya.. ya" mata nya membulat memelas "Hah, sini in bill nya." "Makasih Tante." Cup... Kecupan cepat mendarat dipipi kanan ku. Sebelum aku memakinya ia malah kabur dengan kaki panjang nya. "Hah!!! Lima juta?? Tu anak minum apa an?? Emas di cairin,?? GILA !!!". Teriak ku kesal

Adinda: Perempuan berusia 26 tahun, seorang penulis lepas yang gemar duduk di kafe sambil mengamati orang-orang. Raka: Pemuda 28 tahun, seorang arsitek yang selalu membawa sketsa bangunan dalam buku gambarnya. Adinda dan Raka tidak sengaja bertemu di sebuah kafe kecil di sudut jalan yang menjadi tempat favorit mereka. Awalnya, mereka hanyalah dua orang asing yang duduk di meja bersebelahan. Namun, sebuah insiden kecil menghubungkan mereka, membawa perasaan yang tumbuh di antara ketidaksengajaan.

In a world where technology and magic rarely intersect, Alex found himself an anomaly. By day, he was a white hat hacker, navigating the complex web of cyber threats to protect the innocent. By night, he was a dreamer, lost in the pages of fantasy novels, imagining worlds where knights and wizards fought against the forces of darkness. He never thought his two worlds would collide in the most unexpected way. One fateful night, while unraveling the intricacies of a particularly malicious virus, Alex stumbled upon something he shouldn’t have—a hidden code embedded in the virus, pointing to a clandestine network of powerful individuals. His discovery put him on a collision course with danger. As he delved deeper, a chilling sense of unease washed over him. He knew he was being watched. Later that evening, as Alex walked home through the dimly lit streets, he was ambushed. A shadowy figure emerged from the darkness, and before Alex could react, he felt a sharp pain in his chest. The world around him blurred and faded as he collapsed to the ground. His life as a hacker, protector of the digital world, ended in a brutal and senseless attack. But death was not the end for Alex. As his consciousness faded, he was enveloped in a storm of energy, a sensation both terrifying and exhilarating. He felt his body dissolve, pixel by pixel, until there was nothing but a void. When he awoke, the cold, unyielding touch of stone greeted him. His human form was gone, replaced by a body carved from rock and infused with ancient magic. He was no longer just Alex the hacker; he was something new, something powerful—a golem. In the mystical land of Eldoria, a realm teetering on the brink of destruction, Alex learned of the Shadows, a malevolent force seeking to plunge the world into eternal darkness. Eldoria, once a beacon of peace and harmony, now stood divided and weakened by fear and mistrust. Guided by Elara, a voice only he could hear, Alex embarked on a journey to unite the fractured tribes of Eldoria. The humans, the beasts, the fairies, and even the demons each held a piece of the power needed to repel the Shadows. Yet, deep within the heart of the beast tribe, betrayal festered. The Dragon Emperor, once a revered god beast, had succumbed to the darkness, threatening to undo any efforts of unity. Armed with his unique blend of cyber skills and newfound golem strength, Alex must navigate a world of magic and danger. He must prove his worth to skeptical allies, outsmart cunning foes, and harness the ancient powers that now coursed through his stone veins. This is the story of Alex’s transformation from a hacker of the digital world to a guardian of the mystical realm. This is the "Code of the Golem."

"In the realm of typical Transmigration/Isekai story, Kafka wakes up to an inexplicable reality—he has somehow become a part of the novel that he red the night before. However, he isn't the protagonist or a formidable hero; instead, he embodies the role of a mere third-rate villain with the ability to transform into a Werewolf. Things take a dire turn when, within the opening chapter, Kafka inadvertently causes the demise of the story's Main Character—a being with the extraordinary power to morph into a fearsome Dragon. Now faced with an unforeseen responsibility, Kafka grapples with the daunting task of safeguarding humanity in a world without its hero. As Kafka navigates this unfamiliar terrain, he must confront not only the challenges of his newfound identity but also the repercussions of altering the story's course. Will he rise above the limitations of his villainous role and find a way to defend humanity without the expected hero by his side?, but with only his system?" My profile on other sites: https://www.royalroad.com/profile/432964

Di sebuah tempat bernama Lostvayne terdapat sebuah Kerajaan yang saat ini dipimpin oleh Raja Vayne ke-3. Kerajaan yang Aman, Tertib, dan Makmur. Di kerajaan ini ada sebuah Kafe terkenal bernama "Bo Black Coffe" yang dimiliki oleh seorang Pria bernama Alfie dan para anggotanya. Sampai akhirnya Kerajaan mengalami kejadian yang tidak diinginkan yang melibatkan "Bo Black Coffe" di dalamnya. Apakah yang akan terjadi pada Alfie dan teman-temannya?

Suatu hari saya bangun seperti biasa di sofa, lelah dari pekerjaan paruh waktu saya di kafe tetapi tidak dapat mengingat masa lalu diri saya, sepertinya hampir semua ingatan ku hilang Saya mencoba mencari tahu ingatan masa lalu saya tetapi hanya ingatan buram yang muncul. Saya bangkit dari sofa dan menemukan pecahan kaca besar di samping saya dan saya melihat bayangan saya di pecahan kaca besar itu. muka saya masih sama tapi saya lihat didepan saya ada tv yang masih menyala. saya perhatikan bahwa pria dalam berita di tv memiliki permainan wajah grafis, bukan wajah aslinya. Sial, untuk berpikir bahwa aku akan berganti tubuh dengan tubuh yang sama di dunia yang sama tapi dunia ini bukanlah dunia yang kukenal tapi berbeda.

Bisa hidup bersama orang yang dicintai adalah impian setiap perempuan, termasuk Nirmala. Namun, tidak semua perempuan seberuntung itu. Erick, pemilik kafe Pandora tempat Nirmala bekerja, yang terkenal dingin, kasar, dan kekanakan; telah menjatuhkan hati pada Nirmala. Dengan segala keberuntungan yang diberikan Tuhan kepadanya semenjak lahir, tetap saja tidak mampu menarik hati Nirmala. Meski Dinar dan seluruh orang di sekitar membujuk Nirmala untuk menyerahkan hati pada kekayaan Erick, tetap saja Nirmala bersikukuh. Ia ingin bersama orang yang dicintainya dan bertemu dengan caranya sendiri. Erick memberikan Nirmala waktu tiga hari untuk berlibur ke Bali dan memikirkan lamarannya dengan baik. Siapa tahu kalau tiket penerbangan yang Erick berikan untuk meluluhkan hati Nirmala, justru mengantarkan Nirmala bertemu pria bertopeng di sebuah pesta. Dan ternyata, pria bertopeng itu adalah pria yang paling Erick benci dalam hidupnya.