"Mami, ini aku mau titip anakku di sini, ya, Mi." Selina terus menyeret Rere yang baru berusia lima belas tahun ke depan seorang wanita yang akrab disapa dengan sebutan 'Mami' di kalangan penghuni rumah bordil tersebut, meski Rere menangis dan terus merengek memohon sejak mereka masih di rumah, Selina sama sekali tak merasa iba, padahal gadis berseragam putih abu-abu tersebut baru akan menikmati makan siangnya setelah pulang dari sekolah, tapi tiba-tiba Selina datang dan marah-marah seraya menyeret Renita keluar dari rumah hingga ke tempat ini dan menjadi tontonan tetangga.
"Anak lu, Sel?" Mami tampak mengangkat dagu Rere seraya mengamati wajahnya lekat-lekat. "Cantik, putih, bersih. Perawan nih?"
"Iya perawan, Mam. Kira-kira kalau gue jual dia ke Mami bakal dapat duit berapa?"