"Wah, Barra pinter banget lagi hujan gini dikasih makan kwetiaw, dapat dari mana?" Renita menatap penuh minat makanan pada styrofoam yang baru ia buka, kini sepasang sumpit membawa mie pipih hand made tersebut menemui bibirnya.
"Tadi enggak sengaja nemu di kaki lima pinggir jalan, ada juga makanan ginian di Bali." Barra turut serta menikmati miliknya sendiri. Jika Barra memakan kwetiaw seraya membungkuk karena styrofoam tetap berada di permukaan meja, beda dengan Rere yang bersila memangku tempat makanan tersebut.
Rere yang jarang sekali mengenakan kaus kaki itu kini tampak menggemaskan setelah memasangnya di kedua telapak kaki karena Arista sempat memaksa sebelum wanita itu memutuskan pergi, AC sengaja tak dinyalakan agar demam Rere lekas pergi, tapi udara yang masuk melalui lubang ventilasi tetap membawa auranya yang dingin.
"Dihabisin ya, habis itu minum obatnya," tutur Barra setelah menghentikan aktivitas makan dan memilih membuka game online.