"Selesai? Aku enggak mau selesai, Re." Ia meraih tangan gadis itu. "Aku udah jelasin, faktanya seperti itu."
"Waktu aku bilang kamu bisa terbuka, kenapa kamu enggak melakukannya, Jo? Kamu bilang juga, uang itu buat ibu kamu, kalau kamu enggak cari pekerjaan yang lebih baik, sampai selamanya kamu cuma berantem dan berantem. Aku enggak mau punya pacar tukang berantem." Ia menarik kasar tangannya hingga terlepas. "Jadi, mending kita selesai aja, masih banyak waktu buat mengubah pendirian kamu."
"Putus? Kita udah sejauh ini, Re."
"Sejauh apa! Kalau kamu mau kisah kita lebih panjang—nggak kayak gini caranya, apa soal kita yang udah tidur bareng? Kamu aja tidur sama Siska, apa bedanya!" Air mata Renita tak bisa dibendung lagi. "Aku udah kasih kepercayaan sepenuhnya sama kamu, Jordan. Tapi, sebaliknya cuma kebohongan, kamu mikir enggak sih?"
Sarah sampai menutup mulut mendengar perkataan Renita, ia menyadari hubungan mantan kekasihnya sudah sejauh itu.
"Re, dia manfaatin aku."
