Hingga detik ini Jordan masih belum juga menemukan titik terang tentang keberadaan kekasihnya, percuma ia terus menghubungi nomor Rere jika ponsel gadis itu memang tertinggal—atau mungkin sengaja ditinggal di tempat kost, sedangkan sang pemilik entah di mana rimbanya.
Jordan mendesah, ia pusing setengah mati menghadapi hari ini, tapi meski tanpa gadis itu Jordan tetap melangsungkan tujuannya untuk datang menemui Mawar, seperti sekarang—ketika ia tengah berlutut di depan kursi roda sang ibu seraya menyentuh tangannya. Mereka berada di taman depan kamar Mawar seraya menikmati embusan angin yang menyapa.
Jordan merasa begitu cemas, terlebih jika ia mengingat suara Rere terakhir kali, apa sesuatu yang buruk terjadi pada kekasihnya? Jika saja Jordan tahu alamat rekan kerja Rere, ia akan mendatangi mereka semua satu per satu, ia tak bisa tenang sama sekali.