"Jordan, sebenarnya kita mau ke mana sih?" tanya Chelsea, sudah setengah jam lebih mereka hanya mengitari Jakarta tanpa kejelasan, Chelsea juga menangkap jelas kegelisahan di wajah Jordan. "Kamu nggak suka ya hangout sama aku?" Gadis blasteran Jerman tersebut tampak murung.
"Eum—enggak kok." Jordan memaksa tersenyum. "Aku senang jalan sama kamu, cuma lagi bingung aja mau ngajak kamu ke mana, kan baru pertama kali." Ia mulai pandai bersandiwara.
"Oh gitu, tanya dong dari tadi. Aku aja mikirnya terserah kamu, ternyata kebalik ya. Kita nonton aja yuk, kebetulan ada film yang pengin aku tonton, Jo. Gimana?" Chelsea mengiba, mata abu-abunya seperti dipenuhi kerlip bintang. Untuk ukuran laki-laki normal tentu saja Chelsea sangat menarik, selain blasteran ia juga cantik, tinggi semampai dan langsing. Rambutnya cokelat panjang bergelombang, ibunya adalah warga Jerman, sedangkan sang ayah asli kelahiran tanah Jakarta.
