Bugh!
Jordan langsung memberikan bogeman pertama di wajah Barra begitu rivalnya mendekat, ia tak bisa menahan tangannya untuk tetap diam.
Bugh!
Pukulan kedua berlangsung, dan Barra memilih diam seolah memberikan panggung bagi Jordan menuntaskan kekesalannya. Arista yang tidak tega melihat adiknya dipukuli di depan mata, wanita itu menjerit, tapi saat Barra menoleh ke arahnya seraya menggeleng—memberi isyarat kalau Barra tak apa-apa, wanita itu baru diam, tapi ia tetap takkan menyingkirkan kengeriannya.
"Kenapa sih, kenapa!" Jordan terus saja memukul Barra tanpa timbal balik, ia malah gemas sendiri saat Barra hanya diam saja menerima setiap pukulan Jordan nan menghunjam wajah serta anggota tubuh lainnya. Lama-lama Barra berakhir tumbang dan jatuh di selasar halaman. Jordan membungkuk mencekik leher Barra, napasnya tersenggal disertai keringat nan mengucur dari kepala.