Kepala gadis itu bergerak sesuka hati, mengupayakan agar suaranya bisa mengudara saat bibir sibuk dipagut begitu brutal oleh Barra, ia menyatukan tangan Rere di atas kepala gadis itu saat tangan Barra yang lain beralih melepaskan satu per satu kancing piyama dari tubuh Rere. Dulu, sekalipun mereka memiliki banyak kesempatan, tapi Barra tak pernah bertingkah sejauh ini, api cemburu membuatnya gelap mata.
Cara paling ampuh membuat Barra menghentikan kecupannya adalah menggigit bibir laki-laki itu sekuat tenaga, tangan Barra sontak mengepal dan reflek memukul sisi wajah Rere hingga gigitan di bibirnya berhenti tatkala kepala gadis itu menoleh ke samping disertai rambut menutupi wajah.
"Argh!" Barra mengerang merasakan sakit di bibir bawahnya, ia beranjak melepaskan Rere saat bahu gadis itu bergetar disertai tangan terangkat menyentuh sisi wajahnya setelah dipukul sekeras tadi oleh Barra.
