"Udah, Re. Sekarang kamu makan ya, jangan pikirin soal Agis lagi, dia pasti diurus sama pihak berwajib kok." Jordan terus berupaya menenangkannya agar gadis itu berhenti menangis, ternyata sedari tadi diamnya Rere—ia tengah menghayati sesuatu, mengingat banyak hal buruk dari malam ini dan berakhir masih baik-baik saja, rasanya seperti memiliki seribu keberuntungan, Rere masih bisa lolos dan ditolong oleh orang yang sama.
Renita mengangguk, ia melepas pelukannya dan kembali duduk di kursi semula, ia merasa cukup lega telah memeluk Jordan, mengusaikan keresahannya dan berucap terima kasih. Laki-laki itu masih satu orang yang sama, wujudnya tak berubah, hanya saja karanter Jordan terlihat lebih lembut ketimbang di masa lalu.