Mendengar penjelasan Agis hingga ke akar-akarnya membuat Jordan menelan ludah, ia membeku beberapa saat sebelum memukul Agis sekali lagi hingga si raga tersungkur ke aspal. "Nggak usah sok nyama-nyamain Amanda sama Chelsea, beda!" tandas Jordan sebelum memasuki kendaraannya, ia tergesa menjauh dari tempat itu. Tadinya Jordan hanya ingin menyingkir sejenak untuk duduk di dalam mobil, tapi perkataan Agis sukses mempengaruhinya hingga Jordan memilih pergi saja—padahal semua orang berkumpul di sana.
Kenapa juga Agis sampai menyangkut-pautkan cara perginya Amanda dengan Chelsea, membuat memori kelam nan terkubur di sudut kepala Jordan kembali mengapung. Mereka pikir ia tak tertekan juga saat itu? Mereka pikir kehidupannya mudah setelah Amanda pergi?