Lampu ruang tamu masih menyala, hanya saja pintu memang tertutup rapat. Garasi juga masih dibuka meski mobil Arista sudah terparkir di dalam sana, alhasil Rere memasukan kendaraannya lebih dulu sebelum menutup rapat pintu garasi. Gadis itu menengadah menatap jendela di salah satu kamar lantai dua, ternyata semuanya padam, menandakan jika penghuni kamar sudah terlelap. Hanya saja Rere merasa aneh, tak ada chat atau telepon dari Arista maupun Barra meski gadis itu sudah pergi selarut ini.
Rere tetap bergerak menemui pintu, saat kenop disentuh ternyata pintu bisa dibuka lebih lebar tanpa terkunci, setelah Rere masuk hanya lampu ruang tamu yang sengaja dinyalakan, mungkin orang rumah memang membiarkannya saat Rere belum juga pulang, sebagai tanda jika mereka menanti kepulangan Rere. Kini ia menguncinya dua kali dan bergerak memasuki kamar.
