Sudah setengah perjalanan, dan Rere terpaksa menepi di dekat trotoar saat dering ponsel nan terus bergetar di saku celana tak kunjung berhenti, kalaupun ada jeda pasti hanya beberapa detik saja sampai dering berikutnya kembali terdengar. Gadis itu mulai risi, ia mengecek ponsel nan memperlihatkan banyak panggilan masuk dari Jordan, beberapa chat juga ada.
(Re, kamu di mana?)
(Kok enggak diangkat)
(Rere, aku ke tempat kamu ya)
Gadis itu berdecak, ia merasa jengah, padahal sudah berulang kali diperingati, tapi watak bebal seorang Jordan memang tak lagi bisa diubah sepertinya. Rere mengalah untuk mengangkat panggilan dari nomor Jordan, ia mengeraskan volume saat suara bising lalu-lalang kendaraan di sekitarnya cukup merisak indra pendengaran. Ponsel tersemat di antara telinga serta helm yang melindungi kepalanya.
"Hallo, kamu ada apa sih gangguin aku terus?"
"Ya habisnya chat enggak dibalas, telepon enggak diangkat. Kan aku takut kamu kenapa-kenapa, Re."