"Rere!" Sita berseru saat motornya baru saja memasuki halaman Rosemary, saat itu Rere juga baru turun seraya melepas helm, tampak Sita turun dan bergegas sebelum mendekap erat teman kerjanya. "Ya ampun, kangen. Kamu nggak apa-apa kan? Katanya kamu nggak pulang semaleman ya?"
"Aku enggak kenapa-kenapa kok."
Sita mengurai dekapannya, ia menangkup wajah Rere sebelum mengernyit menanggapi perubahan di wajah temannya, ada sisa lebam yang masih menghias di sana sampai Sita mengamatinya lekat karena merasa indra penglihatannya mungkin saja salah.
Rere mengukir senyum diperhatikan seperti itu sampai ia memundurkan wajah karena jaraknya dengan Sita begitu dekat. "Kamu kenapa sih, Ta?"