"Mau ke mana, Re?" tanya Barra yang kebetulan berada di teras bersama Melisa saat Rere baru keluar rumah, gadis itu berpenampilan rapi.
"Mau ke rukonya Mas Andra, tadi dia telepon. Ada yang mesti diurus, Barr. Kan sebentar lagi launching," tutur Rere sejenak menghentikan langkah, ia menatap Melisa yang lagi-lagi diam, tapi cukup tahu kalau perawat itu ternyata menyukai Barra.
"Oh, pulangnya jangan sampai malem ya, Re."
"Iya, kamu semangat ya terapinya. Bye." Rere melambai seraya melangkah mundur menghampiri motor maticnya di halaman, lagi-lagi ia melirik Melisa seraya memasang helm, dan perawat itu refleks mengalihkan pandang saat kedapatan menatap Rere juga.