Rere menuruni satu per satu anak tangga seraya melamun, tangan kirinya menyusuri railing tanpa benar-benar mencengkramnya. Ia terus saja melangkah setelah menginjak anak tangga terakhir, Rere memasuki kamarnya dan merebahkan tubuh di permukaan ranjang, ia menatap langit-langit nan kosong, ada yang aneh saat ini, tapi apa?
Ia merogoh ponsel dari saku celana, menatap wallpaper seraya mengingat lagi tentang interaksi Barra serta Melisa tadi, mengapa Rere harus kesulitan melupakannya? Gadis itu meluruhkan ponsel dan meletakannya begitu saja di dekat kepala, ia terpejam menikmati embusan napas sendiri serta hawa sejuk dari AC kamar yang menyala.
