"Lho, Rere? Kamu udah di dapur aja?" Arista terperanjat tatkala menemukan Rere tengah menata piring serta beberapa hal lain untuk sarapan hari ini bersama Asma, semalam Arista pulang larut, dan kedua adiknya sudah terlelap di kamar masing-masing. Kini wanita itu menarik salah satu kursi dan duduk di sana, terlihat semangkuk besar nasi goreng lengkap dengan topping telur mata sapi pada piring ceper yang tersedia.
"Iya, Mbak. Bangun pagi—enggak tahu mau apa, jadi bantuin Bi Asma aja di dapur." Rere turut duduk di samping Arista, ia menatap ke arah pintu. "Barra belum bangun, Mbak?"
"Dia kan emang terbiasa bangun siang, Re. Biarin aja daripada kebanyakan aktivitas, nanti capek dia."
"Oh, oke." Rere mulai meraih secentong nasi goreng untuknya tanpa melupakan telor ceplok tersebut, hanya ada mereka berdua di balik meja makan.