"Habis ini kamu mandi ya, Barr." Rere bersila di sisi ranjang seraya memangku piring yang ia bawakan untuk Barra, tangan kanannya aktif menyuapkan tiap sendok nasi serta sup hangat buatan Bi Asma pada bibir laki-laki yang duduk bersandar seraya meluruskan kaki, adegan ini terlalu mirip seperti saat di rumah sakit.
"Mandiin." Mendengar permintaan itu Rere mendelik, sedangkan Barra sontak terbahak. "Enggak kok enggak, bercanda aja gue."
"Ya udah cepet ini habisin, kamu kalau mau makan di sini aja ya, Barr."
"Kenapa emangnya? Dapurnya udah pindah atau kenapa?"
"Bukan, nanti kamu capek aja naik turun tangga, padahal kaki kamu lagi sakit gini." Ia begitu telaten menyuapi Barra, karena memang tak hanya sekali dua kali. "Jadi, makannya di sini aja, nanti biar aku yang bawa ke sini, kayak sekarang."
