"Barra? Kok kamu di sini?" Rere terkejut begitu membuka pintu dan menemukan Barra sudah berdiri di sana seraya menatap sendu gadis di depannya, padahal Rere memamerkan senyum semringah yang harusnya membuat ekspresi Barra berubah, tapi tidak sama sekali.
Tanpa aba-aba Barra meloloskan kruk yang diapit tangan kanan hingga terkapar begitu saja di lantai, tangannya yang kosong menarik gadis itu dalam pelukan, Barra masih memiliki kecemasannya sendiri untuk Rere.
Gadis itu bergeming saat kepalanya bersandar pada dada nan berbalutkan t-shirt yang bersembunyi di balik jaket boomber army tersebut, Rere tahu mengapa sikap Barra tiba-tiba seperti ini. Saat Barra dalam perjalanan menghampiri kost Rere, gadis itu sudah lebih dulu mendapat telepon dari Arista yang mengatakan kalau Barra menuju ke tempat kost.