"Pagi, Re." Andra menyapa ketika memasuki Rosemary, ia menemukan karyawannya yang selalu bersemangat itu tengah menyapu lantai, menunduk mengarahkan sapu di kolong meja dan kursi, tak boleh ada yang terlewat mumpung Andra belum mengganti papan yang mengundang banyak orang bisa datang.
"Pagi juga, Mas."
"Kamu enggak mampir ke rumah sakit?" Andra berbicara seraya melangkah menghampiri mesin espresso, lebih tepatnya lemari di bawah tempat itu—untuk menyimpan ranselnya dan beralih menarik apron.
"Enggak, tadi ada masalah dikit, ban motor aku yang depan bocor, jadi takut telat aja kalau mampir ke rumah sakit duluan, aku juga udah bilang ke Barra kok, Mas."
"Oh, oke." Andra beralih menghampiri dapur dan menemukan Mentari yang juga sepertinya baru datang, perempuan itu terlihat mengikat tali apron di belakang pinggang seraya berdiri di depan kulkas. "Tar," panggil Andra.
