"Aku buka kedai kopi di Jakarta."
Arista bergeming menatap ragu kekasihnya, tatapan wanita itu seolah menyiratkan tentang dialog 'kamu lagi ngelantur?', Arista menggeleng. "Kalau kamu buka kedai kopi di Jakarta, yang di Bali gimana, Andra?"
"Aku punya adik yang bisa urus bisnis itu di sini, Ta. Nanti aku bisa bagi hasil sama dia, sebenernya Rere yang bikin aku kepikiran soal ini, malah sebelum ada musibah yang nimpa Barra." Andra meneguk lagi soft drinknya.
"Rere? Emang dia bilang apa?"
"Bahas soal kita yang LDR, terus aku mikir aja buat buka kedai kopi di Jakarta. Rosemary di Denpasar kan udah terkenal, Ta. Mana tahu kalau aku buka cabang di Jakarta—bisa ada penikmatnya juga, sekarang coffe shop menjamur banget kan." Andra sudah memikirkannya matang-matang, sebelum hari ini ia sudah berdiskusi dengan Indra terlebih dahulu, pasalnya Indra memiliki passion seperti Andra, yakni bussines man.
